In 2019 non-communicable diseases (NCDs) were the cause of 62,6% of deaths in low-middle-income countries. These groups of diseases are the manifestation of the unhealthy lifestyle of an individual. Nutritional status, activity level, environmental sanitation, smoking, and alcohol drinking habits are the risk factors for NCDs, which have been adopted since adolescence. College students, the group of people who are between late adolescence and young adults period, are at high risk of being neglected as a target in health programs. Therefore, community service was held by Puskesmas Kampung Baru (PKM KB), collaborating with Poltekkes Kemenkes Palu Prodi D-III Keperawatan Luwuk. The aims of this community service are to provide health services for college students and to analyze their risk of having NCDs in later life through a series of anthropometric measurements. There were 96 college students as participants. The average height is 154,4 cm, weight is 53,6 kg, and waist circumference is 75,4 cm. Further analyses show that 40% of the participants were at high and very high risk of developing NCDs. With this result, support from stakeholders such as local health authorities and College institution is needed to ensure that college students are included as targets in health programs, especially in NCDs prevention programs.
Abstrak
Pada tahun 2019 sebesar 62,6% kematian di negara-negara berkembang disebabkan oleh penyakit tidak menular (PTM). Penyakit tidak menular merupakan manifestasi dari pola hidup yang tidak sehat dari seseorang. Status gizi, tingkat aktivitas, sanitasi lingkungan, kebiasaan merokok dan minum alcohol merupakan faktor risiko terjadinya PTM, dimana faktor risiko ini biasanya telah diadopsi oleh individu tersebut sejak masih remaja. Mahasiswa, yang masih dalam periode remaja dan dewasa awal, merupakan kelompok yang sangat berpotensi untuk terabaikan dalam hal sasaran program kesehatan. Melihat hal tersebut, Puskesmas Kampung Baru (PKM KB) bekerjasama dengan Poltekkes Kemenkes Palu Prodi D-III Keperawatan Luwuk melakukan pengabdian kepada masyarakat (PkM) melalui pelayanan kesehatan terhadap mahasiswa dari perguruan tinggi yang ada di wilayah kerja PKM KB. Tujuannya adalah untuk mendeteksi risiko PTM pada mahasiswa melalui pengukuran antropometri. Hasil pengukuran pada 96 mahasiswa menunjukkan bahwa rata-rata mahasiswa yang diukur berusia 19,25 tahun, memiliki tinggi badan 154,4 cm, berat badan 53,6 kg, dan memiliki lingkar perut 75,4 cm. Analisis lebih lanjut menunjukkan hampir 40% mahasiswa memiliki risiko yang tinggi dan sangat tinggi untuk menderita PTM. Dengan hasil ini disarankan agar adanya peningkatan dukungan otoritas Kesehatan setempat dan institusi Pendidikan tempat mahasiswa menimba ilmu dalam upaya untuk menyertakan mahasiswa sebagai target pelayanan program Kesehatan terutama program pencegahan PTM.