KAJIAN PRA KELAYAKAN PLTN SMART LEPAS PANTAI JENIS STRUKTUR BERBASISGRAVITASI UNTUK INDONESIA. PLTN SMART lepas pantai jenis struktur berbasis gravitasi (gravity based structure, GBS) merupakan reaktor air tekan, berdaya kecil (100 MWe), dan tapaknya berada di lepas pantai. Teknologi ini dikembangkan berdasarkan teknologi PLTN SMART yang telah ada dan teknologi pengeboran lepas pantai dengan jenis struktur berbasis gravitasi. Hal ini sebagai respons pasca kecelakaan Fukushima, Jepang (2011), untuk meningkatkan sistem keselamatan, mengatasi keterbatasan lahan, dan meminimalisir penolakan masyarakat pada kasus PLTN di tapak daratan. Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengkaji prakelayakan implementasi PLTN GBS di Indonesia baik dari segi kelayakan teknologi maupun regulasi. Metode yang digunakan adalah kajian pustaka dan selanjutnya dilakukan analisis deskriptif. Hasil kajian menunjukkan bahwa PLTN SMART lepas pantai patut dipertimbangkan karena menawarkan peningkatan aspek keselamatan, ketersediaan tapak lepas pantai, dan penerimaan masyarakat yang lebih baik. Sejauh ini PLTN SMART lepas pantai belum dapat diimplementasikan di Indonesia karena dibatasi oleh Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perijinan Instalasi Nuklir Dan Pemanfaatan Bahan Nuklir, yang menyatakan tapak adalah lokasi di daratan dan PLTN yang dapat dibangun di Indonesia harus sudah teruji.
ABSTRACT PRE FEASIBILITY ASSESMENT OF SMART OFFSHORE NPP (ONPP) OF GRAVITY BASED-STRUCTURE TYPE FOR INDONESIA.The SMART ONPP GBS-type is a small power (100 MWe) pressurized water reactor, and located at offshore site. This technology was developed based on existing SMART nuclear technology & offshore drilling technology with a gravity-based type of structure. This is a response to the post-Fukushima accident, Japan (2011), to improve the safety system, overcome the land limitations, and minimize the public resistance to NPP cases in the inland. The purpose of this paper is to assess the pre-feasibility of the implementation of GBS NPP in Indonesia both in terms of technological feasibility and regulation. The method used is literature review and continued with descriptive analysis. The result shows that SMART ONPP are worth considering because they offer improved aspects of safety, offshore tread availability, and better public acceptance. So far, this NPP can not be implemented in Indonesia because it is hampered by Government Regulation No. 2 year 2014 regarding Licensing of Nuclear Installation Safety and Security which stipulates that site is an inland location and NPP built in Indonesia should be proven.