LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia bisnis yang dinamis tentu berpengaruh terhadap tuntutan produktivitas kerja karyawan. Dalam menjalankan tugas mereka tidak jarang para karyawan mengalami stres kerja yang bisa diakibatkan oleh berbagai faktor antara lain beban kerja dan besaran upah kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara beban kerja, besaran upah dengan stres kerja pada karyawan PT. HBSP.
METODE
Studi cross-sectional pada 95 karyawan PT. HBSP. Data sosiodemografi, lama kerja dan besaran upah dikumpulkan dengan kuesioner. Kategori beban kerja didapatkan dengan menghitung rumus persentase beban kardiovaskuler dan penilaian stres dengan mengunakan survei Health and Safety Executive (HSE). Data yang sudah dikumpulkan selanjutnya dilakukan analisis melalui program SPSS(Statistical Package for the Social Sciences).
HASIL
Responden paling banyak yang berusia 26-45 tahun (62,1%) dan didominasi oleh laki-laki (74,7%). Responden yang telah bekerja <5 tahun adalah 55,8% dan yang sudah menikah sebanyak 69,5%. Sebanyak 78,9% responden tidak menerima besaran upah yang sesuai dengan Upah Minimum Kota. Dalam hal beban kerja, sebanyak 49 responden termasuk kategori diperlukan perbaikan. Mayoritas responden mengalami stres sedang (72,6%).
Tidak terdapat hubungan bermakna antara beban kerja dan kejadian stres kerja (p=0,758),dan terdapat hubungan yang bermakna antara upah terhadap stres kerja pada pekerja PT. HBSP Karawang (p=0,000).
KESIMPULAN
Penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara beban kerja dengan kejadian stres kerja tetapi terdapat hubungan yang bermakna antara upah dengan stres kerja pada karyawan PT. HBSP Karawang.