“…Modul pembelajaran adalah program belajar mengajar yang di pelajari oleh peserta didik itu sendiri secara individu (Winkel, 2009). Penggunaan modul pembelaran dapat membuat peserta didik lebih tertarik dalam kegiatan belajar mengajar dan peserta didik juga mampu berpikir secara kreatif dan matematis (Anggoro, 2015 Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, banyak peneliti yang sudah berusaha mengembangkan suatu bahan ajar berupa modul maupun bahan ajar lain dengan tujuan agar memudahkan dalam mencapai tujuan pembelajaran (Adi Pradana & Triyanto, 2013;Anggoro, 2015;Fitri, Septia, & Yunita, 2013;Kurniati, 2016;Mufidah, 2014;Rahma, Mulyani, & Masyikuri, 2017;Sandiyanti & Rakhmawati, 2018;Sari, Farida, & Syazali, 2016;Supriadi, Farida, & Lestari, 2018;Taufik Aditia & Muspiroh, 2013;Tri Hastuti, Sunarno, & Sukarmin, 2014;Utami, Jatmiko, & Suherman, 2018;Wati, 2015;Wibowo & Pratiwi, 2018) serta beberapa penelitian yang menggunakan pendekatan Problem solving (Anggoro, 2015;Krawec, 2014;Mustofa, Susilo, & Muhdhar, 2016;Nopitasari, n.d.;Wijayanti & Sungkono, 2017;Yuliati, Riantoni, & Mufti, 2018 Berdasarkan Tabel 5 bahwa pada aspek kelayakan isi mendapat nilai rata rata 2,75 dengan kriteria cukup valid, pada aspek ketetapan isi mendapat nilai rata-rata 2,67 dengan kriteria cukup valid, pada aspek problem solving mendapat nilai rata-rata 2,94 dengan kriteria cukup valid dan pada aspek bahasa mendapat kriteria kurang valid. Skor seluruh aspek mendapat skor 2,67 dengan kriteria cukup valid.…”