2021
DOI: 10.33474/jisop.v3i2.13205
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Optimalisasi Pembatasan Dana Kampanye Pemilihan Umum: Studi Perbandingan Indonesia dan Selandia Baru

Abstract: Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional. Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional. Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 11 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Dalam sistem politik demokratis, partai politik memerlukan dana kampanye dalam jumlah besar (Ardianto, 2019) agar berhasil dalam referendum dan memperoleh dukungan rakyat yang tercermin dalam hasil pemilu (Noviati, 2016;Basuki, 2020). Bagi partai politik yang minim akan dana kemungkinan besar berakibat kekalahan (Taniady, 2021;Aba et al, 2023). Sistem demokrasi mempromosikan dirinya dengan cara berkampanye (Kansil et al, 2023;Sepriansyah et al, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dalam sistem politik demokratis, partai politik memerlukan dana kampanye dalam jumlah besar (Ardianto, 2019) agar berhasil dalam referendum dan memperoleh dukungan rakyat yang tercermin dalam hasil pemilu (Noviati, 2016;Basuki, 2020). Bagi partai politik yang minim akan dana kemungkinan besar berakibat kekalahan (Taniady, 2021;Aba et al, 2023). Sistem demokrasi mempromosikan dirinya dengan cara berkampanye (Kansil et al, 2023;Sepriansyah et al, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sukmajati also assessed that Indonesia's democracy in the future will lead to the strengthening of patronage democracy marked by the existence of political links between political actors and voters based on material incentives (money or goods). Another study from Taniady (2021) suggests that Indonesia does not yet have a comprehensive policy of limiting campaign funds, this gal encourages corruption and undermines the democratic order in Indonesia. Judging from the absence of clear regulations regarding the use of personal funds and political parties in campaigns.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%