The pandemic due to the COVID-19 virus has had a significant impact on the online learning process. The difficulty of adapting learning methods for learning outcomes at the Faculty of Medicine requires that several methods be carried out offline, taking into account the safety and security of students during the pandemic. Therefore, this activity aims to design a prevention program for offline learning within the General Sudirman University Faculty of Medicine during the COVID-19 pandemic. This activity was carried out for 112 students and staff involved in the learning process. Activities were carried out by collecting data and filling out questionnaires, screening for the use of Genose, then followed by evaluation of vaccination using a rapid antibody test. Final detection was carried out using RT-PCR. The results of our activities succeeded in detecting 15 reactive students using genose, 5 reactive using a rapid test, and 1 confirmed positive for a PCR swab, so that confirmed participants could be given health assistance and break the spread of the COVID-19 virus.
ABSTRAK
Pandemi akibat dari virus COVID-19 memberikan dampak yang besar terhadap proses pembelajaran secara online. Sulitnya adaptasi metode pembelajaran untuk capaian pembelajaran di Fakultas Kedokteran mengharuskan beberapa metode dilakukan secara offline, dengan mempertimbangkan keamanan dan keselamatan peserta didik selama masa pandemi. Oleh karena itu, Tujuan dari kegiatan ini untuk mendesain program pencegahan untuk pembelajaran secara luring di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman selama masa pandemi COVID-19. Kegiatan ini dilakukan kepada mahasiswa dan tendik yang terlibat dalam proses pembelajaran sebanyak 112 orang. Kegiatan dilakukaan dengan pendataan dan pengisian kuisioner, skrining penggunaan Genose, kemudian dilanjutkan dengan evaluasi dari vaksinasi menggunakan rapid test antibody dan penegakan deteksi akhir dilakukan dengan menggunakan RT-PCR. Hasil dari kegiatan kami berhasil mendeteksi 15 mahasiswa yang reaktif menggunakan genose, 5 reaktif menggunakan rapid test dan 1 yang terkonfirmasi positif swab PCR, sehingga peserta yang terkonfirmasi dapat diberikan pendampingan kesehatan dan pemutusan rantai penyebaran virus COVID-19.