Peningkatan perkembangan teknologi mendorong perusahaan maupun industri untuk bisa meningkatkan produktivitasnya. Peningkatan produktivitas tersebut dapat dilakukan dengan perbaikan pada setiap proses yang dijalankan mengikuti waktu baku yang ditetapkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan waktu baku pada proses produksi MP YST Revo pada suatu perusahaan pengecoran logam menggunakan metode time study dan pendekatan Critical Path Method (CPM). Kedua metode mengolah informasi yang sama untuk durasi tiap aktivitas dan allowances yang tercatat. Time study menghitung waktu baku proses produksi dengan mempertimbangkan allowances (kelonggaran). CPM menggunakan completion time dan final coefficient dimana penjumlahan durasi tiap aktivitas yang masuk ke jalur kritis (critical path) menjadi completion time. Berdasarkan 4 kali pengamatan, diperoleh rata-rata allowances 30 menit dan rata-rata observed time 450,05 menit. Sementara, CPM memberikan completion time lebih cepat yaitu 341,4 menit. Dalam perhitungan waktu baku, allowances yang dipertimbangkan hanya rest and personal allowances (RPA) diluar jam istirahat seperti minum, istirahat sejenak, dan ke toilet. Terdapat 21 kegiatan dengan dimana 15 diantaranya masuk kepada jalur kritis. Waktu baku menggunakan CPM memberikan selisih sekitar 2 jam lebih cepat dibandingkan time study.