2011
DOI: 10.33830/jom.v7i1.77.2011
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Organisasi Pemberdayaan Dan Kesejahteraan Keluarga Sebagai Sarana Pemberdayaan Perempuan

Abstract: This study aims to assess the effectiveness of PKK as a means of empowering women to achieve the Millennium Development Goals (MDG's). Research sites are the PKK of Pasar Minggu district, South Jakarta and the PKK of Ciputat district, South Tangerang city. The results showed that PKK is an organization that is potentially a means of empowerment and equal participation of women in development effectively. All of work programs are oriented to the empowerment of women, although implementation is still in top down… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
1
0
6

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
9

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(7 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
6
Order By: Relevance
“…Pemanfaatan data yang dikumpulkan akan dipergunakan pemprov DKI untuk melakukan berbagai intervensi serta mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. Berdasakan Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 53 tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dalam (Aslichati, 2011), terdapat 10 program PKK yaitu: (1) penghayatan dan pengamalan Pancasila, (2) gotong royong, (3) pangan, (4) sandang, (5) perumahan dan tatalaksana rumah tangga, ( 6) pendidikan dan keterampilan, (7) kesehatan, (8) pengembangan kehidupan berkoperasi, (9) kelestarian lingkungan hidup, dan (10) perencanaan sehat. Menyikapi pendapat ahli di atas sangat relevan dengan masa pandemi saat ini melalui layanan informasi ini diharapkan masyarakat memahami kesadaran sosialnya karena kebutuhan akan kesadaran sosial tersebut akan membawa kebermanfaatan masyarakat akan hal-hal yang perlu dilakukan ataupun yang tidak.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pemanfaatan data yang dikumpulkan akan dipergunakan pemprov DKI untuk melakukan berbagai intervensi serta mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. Berdasakan Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 53 tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dalam (Aslichati, 2011), terdapat 10 program PKK yaitu: (1) penghayatan dan pengamalan Pancasila, (2) gotong royong, (3) pangan, (4) sandang, (5) perumahan dan tatalaksana rumah tangga, ( 6) pendidikan dan keterampilan, (7) kesehatan, (8) pengembangan kehidupan berkoperasi, (9) kelestarian lingkungan hidup, dan (10) perencanaan sehat. Menyikapi pendapat ahli di atas sangat relevan dengan masa pandemi saat ini melalui layanan informasi ini diharapkan masyarakat memahami kesadaran sosialnya karena kebutuhan akan kesadaran sosial tersebut akan membawa kebermanfaatan masyarakat akan hal-hal yang perlu dilakukan ataupun yang tidak.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pendapatan dari usaha genting cukup tinggi dan pendapatan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga bahkan lebih (Karimah et al, 2021) Berdasarkan pernyataan di atas, beberapa peneliti terdahulu menjelaskan bahwa pemberdayaan perempuan merupakan salah satu cara strategis untuk meningkatkan potensi perempuan dan meningkatkan peran perempuan baik di domain publik maupun domestic (Zakiyah, 2010). Selama lebih dari dua dasawarsa, pemerintah telah melaksanakan pemberdayaan perempuan yang hasilnya terlihat dari adanya peningkatan peran dan kedudukan perempuan di berbagai bidang kehidupan (Aslichati, 2011). Pemberdayaan perempuan ternyata berperan penting terhadap kelangsungan hidup keluarga, baik berkenaan dengan pembinaan moral anak, maupun pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga sebagai salah satu pilar utama berlangsungnya kehidupan keluarga (Tjiptaningsih, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Perkembangan literatur yang membahas tentang pemberdayaan perempuan di perdesaan Indonesia setidaknya dijelaskan oleh Tahir (2011), Aslichati (2011), Saugi (2015), Putra (2015), Linda (2015), Chawa (2016), Widiyastuti (2017. Menurut Tahir (2011) Tidak hanya di Indonesia, kajian-kajian literatur tentang pemberdayaan perempuan di perdesaan telah banyak dilakukan di berbagai negara.…”
Section: Perkembangan Literatur Tentang Pemberdayaan Perempuanunclassified