2019
DOI: 10.32793/jida.v2i2.402
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Orthodontic Treatment Needs in Adolescents Aged 13-15 Years Using Orthodontic Treatment Needs Indicators

Abstract: Introduction: The prevalence of malocclusion in Indonesia is still very high, which is about 80% of the population and is one of the major dental and oral health problems. Based on the research result by the Health Research and Development Department, Ministry of Health Republic Indonesia, the highest malocclusion prevalence in children aged 12-15 years is 15.6%. Problems in adolescents aged 13-15 oral cavity, such as disruption of tooth eruption, can cause malocclusion, related function, aesthetics, and quali… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
3
0
7

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(10 citation statements)
references
References 7 publications
0
3
0
7
Order By: Relevance
“…5 Kebutuhan akan perawatan ortodonti sangat meningkat terutama dikalangan remaja karena semakin banyak remaja yang menyadari kondisi gigi geliginya dan memutuskan untuk melakukan perawatan ortodonti sebagai terapi untuk mengembalikan estetika, fungsi dan keseimbangan struktur yang harmonis. 6 Maloklusi merupakan oklusi yang menyimpang dari bidang oklusi normal, dapat disebabkan karena tidak ada keseimbangan dentofacial yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor umum dan faktor lokal. Untuk menentukan tingkat keparahan maloklusi dan kebutuhan perawatan ortodonti dapat digunakan berbagai indeks.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…5 Kebutuhan akan perawatan ortodonti sangat meningkat terutama dikalangan remaja karena semakin banyak remaja yang menyadari kondisi gigi geliginya dan memutuskan untuk melakukan perawatan ortodonti sebagai terapi untuk mengembalikan estetika, fungsi dan keseimbangan struktur yang harmonis. 6 Maloklusi merupakan oklusi yang menyimpang dari bidang oklusi normal, dapat disebabkan karena tidak ada keseimbangan dentofacial yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor umum dan faktor lokal. Untuk menentukan tingkat keparahan maloklusi dan kebutuhan perawatan ortodonti dapat digunakan berbagai indeks.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…2 Telah dilakukan beberapa penelitian menggunakan IKPO. Beberapa peneliti seperti Wijayanti, Sinulingga, dan Utari et.al 11,12 Namun sejauh ini belum diketahui kebutuhan perawatan ortodonti untuk usia remaja perkotaan dan remaja pinggir kota tersebut. Kemungkinan terdapat perbedaan psikososial antara remaja perkotaan dan remaja pinggir kota yang dapat mempengaruhi pengetahuan terhadap masalah kesehatan gigi, khususnya tentang ortodonti.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…11 Penelitian Utari et. al 12 dengan subjek 13-15 tahun, mengungkapkan bahwa 61% membutuhkan perawatan ortodonti dan 39% tidak membutuhkan perawatan ortodonti. Hasil uji Mann-Whitney untuk empat variabel, berdasarkan P Value skor total IKPO sebesar 0,898 (Tabel 2).…”
Section: Uji Reliabilitas Inter-observer Dengan Cohen Kappaunclassified
“…It is high in Asia, owing to the high proportion of individuals with maxillary insufficiency, which reaches 9% of the Indonesian population. 2 Class III malocclusion is a disorder in which the skeletal and dental components are involved in the process, either anteroposteriorly or vertically. Dental characteristics can be shown by retroclined mandibular incisors, proclined maxillary incisors, edge-toedge incisor relationship, and negative overjet.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%