2020
DOI: 10.14710/jiip.v5i2.8781
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pandemi ke Infodemi: Polarisasi Politik dalam Wacana Covid-19 Pengguna Twitter

Abstract: Artikel ini ingin melacak dampak polarisasi politik pasca pemilu yang cukup kuat dalam wacana Covid-19. Pentingnya melacak perbincangan tentang Covid-19 adalah untuk melihat dampak distraksi kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19. Penelitian ini menggunakan social network analisis dan social network actor dalam perbicangan di media sosial Twitter. Dengan mengidentifikasi trending topic yang terkait selama 4 bulan, maka dilakukan crawling data dengan pemograman Phyton, kemudian dilakukan analisis kumula… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
5
0
8

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 12 publications
(13 citation statements)
references
References 8 publications
0
5
0
8
Order By: Relevance
“…Dalam konteks narasi antivaksin, kata Iim, hoaks seperti "bumbu penyedap" yang memperkuat keraguan karena faktor agama dan ketidakpercayaan terhadap pemerintah. Hal ini juga dipicu oleh sisa-sisa sentimen pilpres dan pilkada beberapa tahun yang lalu, mengakar hingga ke akar rumput menjadi pemahamanpemahaman sendiri [2] . Oleh karena itu, pemerintah perlu menunjukkan transparansi dalam program vaksinasi dan berkolaborasi dengan banyak pihak untuk menggencarkan kampanye tentang manfaat vaksin Covid-19.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dalam konteks narasi antivaksin, kata Iim, hoaks seperti "bumbu penyedap" yang memperkuat keraguan karena faktor agama dan ketidakpercayaan terhadap pemerintah. Hal ini juga dipicu oleh sisa-sisa sentimen pilpres dan pilkada beberapa tahun yang lalu, mengakar hingga ke akar rumput menjadi pemahamanpemahaman sendiri [2] . Oleh karena itu, pemerintah perlu menunjukkan transparansi dalam program vaksinasi dan berkolaborasi dengan banyak pihak untuk menggencarkan kampanye tentang manfaat vaksin Covid-19.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Akibatnya, masyarakat Indonesia terbelah menjadi dua dan membentuk kelompok yang fanatik dengan calon yang didukungnya masing-masing sehingga menimbulkan ketegangan dengan cara menghina atau menyematkan stempel negatif terhadap kelompok lainnya. 63 Polarisasi di masyarakat ini makin diperparah dengan adanya aktor atau tokoh yang sengaja menebar kebencian terhadap kelompok lain. Ditambah lagi adanya buzzer yang membuat opini-opini bernada kebencian di jejaring sosial media.…”
Section: ) Kondisi Darurat Sosio-politikunclassified
“…Mereka yang memiliki dasar agama yang lemah percaya akan desas-desus yang menyesatkan itu. Konspirasi tentang asal-usul wabah ini beredar secara global yang dirangkai dengan ketakutan (panic bulying) (Gustomy 2020). Padahal kondisi ini sudah pernah terjadi ketika zaman nya Rasulullah.…”
Section: Pandemi Dalam Komunikasi Tauhidunclassified
“…Untuk mengurangi atau mencegah klaster keluarga pada masa pandemi ini diperlukan penyuluhan, agar dapat meningkatkan pengetahuan serta kesadaran bagi keluarga seperti bagaimana penyebaran covid-19, pentingnya memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir, serta menjaga jarak. Mencuci tangan dengan air mengalir lebih efektif dalam memutuskan mata rantai wabah ini dari pada menggunakan hand sanitizer (Gustomy 2020). Klaster ini sangat berbahaya sebab memiliki resiko penularan yang cepat saat salah seorang anggota keluarga yang terpapar wabah ini.…”
Section: Pandemi Dalam Komunikasi Keluargaunclassified
See 1 more Smart Citation