2017
DOI: 10.23887/ap.v3i1.12732
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Paradigma Analisis Wacana Dalam Memahami Teks Dan Konteks Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman

Abstract: Understanding the contents of the reading is achieved when appropriate paradigm of discourse analysis is used. Therefore, the mastery of the discourse analysis paradigm is very important to be mastered by the reader in order to understand the text and context of the discourse. Basically, there are three paradigms in discourse analysis, namely positivism-empirical (commonly called positivism), constructivism, and critical paradigm. Description about the discourse analysis paradigm is expected to be useful for s… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
4
0
5

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
8

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(9 citation statements)
references
References 0 publications
0
4
0
5
Order By: Relevance
“…Membaca memahami merupakan kegiatan membaca sesungguhnya, yang ditunjukkan kepada kemampuan memahami bacaan secara tepat dan cepat. Dalam proses membaca ini, terlihat aspek-aspek berpikir seperti mengingat, memahami, membandingkan, menemukan, mengorganisasikan, dan pada akhirnya merupakan sesuatu yang terkandung dalam bacaan (Amalia 2017;Inawati and Sanjaya 2018;Juliantari 2017;Laily 2014;Sulistyowati 2009).…”
Section: Hakikat Membaca Pemahamanunclassified
“…Membaca memahami merupakan kegiatan membaca sesungguhnya, yang ditunjukkan kepada kemampuan memahami bacaan secara tepat dan cepat. Dalam proses membaca ini, terlihat aspek-aspek berpikir seperti mengingat, memahami, membandingkan, menemukan, mengorganisasikan, dan pada akhirnya merupakan sesuatu yang terkandung dalam bacaan (Amalia 2017;Inawati and Sanjaya 2018;Juliantari 2017;Laily 2014;Sulistyowati 2009).…”
Section: Hakikat Membaca Pemahamanunclassified
“…Peneliti dalam hal ini hanya memfokuskan pada hakikat wacana berdasarkan pandangan fungsional, khususnya pada aspek kohesi gramatikal. (Juliantri, 2017) mengatakan bahwa wacana berdasarkan pandangan fungsional dipusatkan pada ketergantungan pengarang teks terhadap wacana-wacana yang ada untuk mencipta suatu teks dan bagaimana penerima teks menerapkan wacana yang ada dalam komunikasi dan interpretasi teks. Pandangan wacana ini berkaitan dengan proses produksi dan komunikasi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dalam pandangan konstruktivisme, bahasa tidak lagi hanya dilihat sebagai alat untuk memahami realitas objektif belaka dan dipisahkan dari subjek sebagai fakir sentral dalam kegiatan komunikasi serta hubungan-hubungan sosialnya. Subjek memiliki kemampuan melakukan kontrol terhadap maksud-maksud tertentu dalam setiap wacana (Juliantari, 2017).…”
Section: Metodologiunclassified