2019
DOI: 10.36835/modeling.v6i2.450
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pelaksanaan Penilaian Autentik Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Tematik Tema Sumber Energi Kelas III Di MI Negeri 1 Yogyakarta

Abstract: Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pelaksanaan penilaian autentik pada kurikulum 2013 pada pembelajaran tematik pada tema sumber energi kelas III di MI Negeri 1 Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : pelaksanaan penilaian autentik kurikulum 2013 pada siswa kelas IIIC di MI Negeri 1 Yogyakarta belum secara optimal diterapkan oleh guru. Pada kurikulum 2013 penilaian mencakup ranah afektif, kognitif dan psikomotor, tetapi pada proses pembelajaran ketiga penilaian… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
2
0
6

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
6
Order By: Relevance
“…Pengamatan dilakukan dengan tugas-tugas, apabila siswa sudah mengumpulkan tugas dengan baik, maka guru akan memberikan nilai baik (B). Penilaian ranah afektif dengan cara seperti ini dilakukan oleh guru, karena guru menganggap format-format penilaian pada ranah afektif yang disediakan oleh pemerintah seperti dalam panduan penilaian untuk satuan pendidikan menengah atas oleh direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah, dirasa akan menghabiskan waktu guru sehingga ketuntasan materi tidak tercapai sepenuhnya (Calista, 2019;Nurul, Rustan, & Ajigoena, 2023;Realita, 2019). Oleh sebab itu, guru cenderung memberikan nilai yang sama untuk seluruh siswa tanpa menggunakan instrumen penilaian sikap yang sesuai dan berkualitas sebagai pedoman penilaian ranah afektif.…”
Section: Gambar 1 Hasil Wawancara Analisis Studi Dokumenterunclassified
“…Pengamatan dilakukan dengan tugas-tugas, apabila siswa sudah mengumpulkan tugas dengan baik, maka guru akan memberikan nilai baik (B). Penilaian ranah afektif dengan cara seperti ini dilakukan oleh guru, karena guru menganggap format-format penilaian pada ranah afektif yang disediakan oleh pemerintah seperti dalam panduan penilaian untuk satuan pendidikan menengah atas oleh direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah, dirasa akan menghabiskan waktu guru sehingga ketuntasan materi tidak tercapai sepenuhnya (Calista, 2019;Nurul, Rustan, & Ajigoena, 2023;Realita, 2019). Oleh sebab itu, guru cenderung memberikan nilai yang sama untuk seluruh siswa tanpa menggunakan instrumen penilaian sikap yang sesuai dan berkualitas sebagai pedoman penilaian ranah afektif.…”
Section: Gambar 1 Hasil Wawancara Analisis Studi Dokumenterunclassified
“…Wina Calista dalam penelitiannya juga menjelaskan bahwa pelaksanaan penilaian autentik belum dapat dilaksanakan dengan baik karena pelaksanaannya dirasa sulit, karena ketiganya harus dilakukan secara bersamaan [12]. Perbedaan penelitian yang dilakukan Wina dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada fokus penelitiannya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pelaksanaan penilaian ranah sikap dilakukan melalui proses pengamatan aktivitas atau perilaku peserta didik pada saat di sekolah. Penilaian ini dilakukan guru secara diam-diam dan tidak diketahui oleh peserta didiknya (Calista, 2019;Salamah, 2018). Pentingnya penanaman nilai-nilai yang terkandung dalam pembelajaran PAI ini yaitu untuk membentuk dan menjadikan ini dasar bagi peserta didik.…”
Section: Pembahasanunclassified