COVID-19 terus menerus menyebar luas dan memperpanjang kecemasan masyarakat khususnya untuk memenuhi kebutuhan hidup, dapat dilihat dari sebagian besar masyarakat tidak lagi bekerja atau berdagang. Masyarakat pekerja informal yang pendapatannya harian dan tidak pasti mengalami penurunan pendapatan. Peristiwa ini mengakibatkan konsumsi di masyarakat pekerja informal juga menurun. Perlu upaya dalam mengatasi permasasalahan perubahan kondisi seperti saat ini. Salah satunya adalah dengan melakukan pembinaan dalam berwirausaha, terutama ibu-ibu rumah tangga untuk mengisi waktu luangnya dapat berwirausaha sesuai kemampuannya masing-masing. Metode yang digunakan meliputi tahap pendekatan kemasyarakatan ABG (Advokasi, Bina Suasana dan Gerakan Masyarakat), Survey lapangan, pelatihan dan evaluasi menggunakan pretest dan posttest. Berdasarkan hasil pre test terdapat 23 responden (76,7%) yang tingkat pengetahuannya baik dan setelah pemberian materi dan pelatihan, berdasarkan hasil post test terdapat 30 responden (100%) yang tingkat pengetahunnya baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan pada masyarkat terkait pengawetan makanan. Peningkatan pengetahuan tersebut sangat berguna untuk membantu ekonomi masyarakat dalam menghadapi covid-19. Kata kunci: pengawetan makanan, pandemic, ekonomi masyarakat