Buku bahan bacaan literasi cerita rakyat adalah buku-buku yang dipilih dan direkomendasikan oleh pemerintah yang berarti memiliki kualitas yang baik karena sesuai dengan tingkat kebutuhan pembacanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kosakata dalam bahan bacaan literasi cerita rakyat tingkat SD di Pulau Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi dengan mencari variasi leksikal serta melihat tingkat kemudahan pada buku cerita rakyat di masing-masing pulau. Selain itu, penelitian ini akan juga akan memaparkan persamaan dan perbedaan antara cerita rakyat di Pulau Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Variasi leksikal pada cerita rakyat di Pulau Jawa memiliki variasi leksikal yang paling kecil yaitu 0,074. Buku cerita rakyat di Pulau Kalimantan adalah buku yang paling mudah dibaca karena mengandung kosakata umum Bahasa Indonesia yang lebih banyak yaitu 62,09 % dari pada buku cerita anak di Pulau Jawa dan Sulawesi. Secara umum cerita rakyat di Pulau Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi menggunakan tokoh raja dan rakyat sebagai tokoh yang berpengaruh dalam semua cerita rakyat dengan latar kerajaan dan satuan waktu yang paling sering digunakan adalah hari. Cerita rakyat di Pulau Jawa secara khusus menunjukkan ekologi hutan dan sangat menunjukkan kebudayaan sosialnya yang mencakup pekerjaan dan hiburan. Cerita rakyat di Pulau Kalimantan secara khusus menonjolkan ekologi sungai dan kebudayaan material yaitu kampung. Cerita rakyat di Pulau Sulawesi secara khusus lebih menunjukkan ekologi yang dimilikinya yaitu laut dan ikan sebagai fauna yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Sulawesi.