Tujuan pengembangan bahasa untuk anak usia dini adalah agar anak mampu berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti membaca dan menulis. Dengan demikian, belajar membaca dan menulis sudah dapat diawali sejak usia dini yaitu kesadaran literasi dan eksplorasi dengan lingkungan. Ada beberapa kesiapan yang mempengaruhi anak untuk dapat membaca yaitu kesiapan fisik, kesiapan perceptual, kesiapan kognitif, kesiapan linguistik, kesiapan afektif, dan kesiapan lingkungan. Beberapa kegiatan bermain dapat dirancang pendidik untuk mengembangkan membaca dan menulis permulaan anak disesuaikan dengan tahapan membaca dan menulis dari para ahli. Kata Kunci: baca-tulis permulaan
Pendidikan anak usia dini merupakan awal dari pendidikan yang lebih tinggi dan menjadi kunci dalam memperbaiki kualitas bangsa. Untuk mendapatkan hasil pembentukan anak yang berkualitas salah satunya didukung oleh pendidik yang profesional. Pendidik anak usia dini yang profesional memiliki ciri yaitu memiliki landasan keilmuan yang kuat tentang perkembangan anak dan belajar efektif, bersikap optimis dan memiliki pendekatan “aku bisa”, hangat dan memiliki empati, spontanitas dan fleksibel, memiliki keahlian dalam melakukan refleksi dan analisis, memiliki kemampuan untuk berkomuniksasi dengan banyak orang, memiliki kemampuan memimpin, bermain penuh dan mampu menciptakan kegiatan belajar yang menyenangkan, memiliki imajinasi dan kreativitas yang tinggi, mampu merancang program dan melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada analisis kebutuhan anak, dan kemampuan untuk secara terus menerus mendokumentasikan serta melakukan penilaian pada perkembangan pada anak. Kata kunci: Profesionalisme, Anak Usia Dini
Pengenalan berlalu lintas yang baik sebaiknya ditanamkan sejak usia dini, sehingga lambat laun kegiatan tersebut kan menjadi budaya yang melekat sampai dewasa. Kajian ini dilakukan untuk mengembangkan buku panduan lalu lintas yang akan digunakan untuk pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Metode penelitian yang digunakan adalah Research & Development. Pengumpulan data menggunakan tes, observasi dan dokumentasi, yang dianalisas secara kuantitatif dan kualitatif. Responden kajian ini berjumlah 10 sekolah. Hasil penelitian kuantitatif menunujukan hasil: 1) Kualitas Penyajian 86%, 2) Narasi Bahasa 96%, 3) Kejelasan Buku Panduan 90%, dan 4) Materi 90%. Sementara hasil kualitatif menujukkan bahwa perlu perbaikan dalam hal: (1) Ukuran buku (2) Jumlah Gambar, (3) Tata Lay Out (5) Penulisan kata, (6) Penyesuaian RPP sesuai model Lalu lintas Indonesia, (7)Materi disesuaikan Kurikulum K13, dan (8) Alur Skenario. Buku Panduan ini layak diterapkan di sekolah agar penamaman disiplin melalui taman lalu lintas dapat dibiasakan sejak dini.
Artikel ini merupakan kajian literatur perkembangan pengetahuan fonetik pada anak. Fonetik berkaitan dengan bunyi bahasa dan simbol. Perkembangan fonetik pada anak terjadi sangat alami pada kemampuan bahasa reseptif dan produksi bahasa. Tahap perkembangan pengetahuan fonetikpada anak terbagi dalam tahap bayi, batita, prasekolah dan taman kanak-kanak. Setiap tahap perkembangannya menunjukkan karakteristik yang khusus. Pengetahuan tentang perkembangan pengetahuan fonetik berguna bagi guru dalam menstimulasi fonetik anak dan bagi peneliti untuk melakukan penelitian terhadap fonetik anak dalam konteks budaya Indonesia. Kata kunci: perkembangan pengetahuan fonetik
Kemampuan melakukan identifkasi keterampilan kognitif anak usia dini belum dikuasai sepenuhnya oleh guru PAUD. Salah satu kesulitan yang dihadapi guru adalah belum mengetahui jenis instrumen yang dapat mengidentifikasi keterampilan kognitif anak. Selama ini guru hanya menggunakan Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak sebagai pedoman melakukan stimulasi terhadap perkembangan kognitif anak usia dini yang diajarnya. Kegiatan pembelajaran akan lebih optimal jika guru melakukan stimulasi berdasarkan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki anak didiknya sesuai hasil identifikasi di awal semester. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pendidik anak usia dini tentang identifikasi keterampilan kognitif anak usia dini. Subjek penelitian ini adalah 25 pendidik PAUD di Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman. Pengambilan data dilakukan dengan metode observasi yang dilakukan sebelum dan sesudah pelatihan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah mengikuti pelatihan, subjek mengalami peningkatan pada ketiga materi yang diberikan yaitu identifikasi keterampilan matematika anak usia dini, identifikasi keterampilan sains anak usia dini, dan identifikasi keterampilan bahasa anak usia dini. Kata kunci: keterampilan kognitif, anak usia dini
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.