2015
DOI: 10.21831/jpa.v1i1.2923
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Profesionalisme Pendidik Anak Usia Dini

Abstract: Pendidikan anak usia dini merupakan awal dari pendidikan yang lebih tinggi dan menjadi kunci dalam memperbaiki kualitas bangsa. Untuk mendapatkan hasil pembentukan anak yang berkualitas salah satunya didukung oleh pendidik yang profesional. Pendidik anak usia dini yang profesional memiliki ciri yaitu memiliki landasan keilmuan yang kuat tentang perkembangan anak dan belajar efektif, bersikap optimis dan memiliki pendekatan “aku bisa”, hangat dan memiliki empati, spontanitas dan fleksibel, memiliki keahlian dal… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
6
0
29

Year Published

2018
2018
2022
2022

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 26 publications
(35 citation statements)
references
References 0 publications
0
6
0
29
Order By: Relevance
“…Semestinya guru yang ada di lembaga PAUD itu adalah guru yang memiliki latar belakang pendidikan S1 PAUD sehingga dia bisa dikatakan sebagai pendidik yang profesional dalam bidang ke-AUD-an, hal ini disampaikan oleh Slamet Suyanto dalam Martha Christianti bahwa profesional berarti bekerja sesuai prosedur, mengikuti etika profesi dan ilmu PAUD, serta tidak melakukan kesalahan. (Christianti, 2012). Pendapat ini diperjelas oleh Driscoll bahwa "a profesional is someone who is educated, knowledgeable, dedicated to her profession, committed to completion of a specialized course of study, and in possesion of a knowladge base essential to her specialty area.…”
Section: Problem Lembaga Paud Dalam Memenuhi Tenaga Pendidik Berkualiunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Semestinya guru yang ada di lembaga PAUD itu adalah guru yang memiliki latar belakang pendidikan S1 PAUD sehingga dia bisa dikatakan sebagai pendidik yang profesional dalam bidang ke-AUD-an, hal ini disampaikan oleh Slamet Suyanto dalam Martha Christianti bahwa profesional berarti bekerja sesuai prosedur, mengikuti etika profesi dan ilmu PAUD, serta tidak melakukan kesalahan. (Christianti, 2012). Pendapat ini diperjelas oleh Driscoll bahwa "a profesional is someone who is educated, knowledgeable, dedicated to her profession, committed to completion of a specialized course of study, and in possesion of a knowladge base essential to her specialty area.…”
Section: Problem Lembaga Paud Dalam Memenuhi Tenaga Pendidik Berkualiunclassified
“…Kompetensi ini ditunjukkan melalui kemampuan pendidik dalam menyesuaikan diri dengan teman sejawat; menaati aturan lembaga; menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitar; akomodatif terhadap anak didik, orang tua, teman sejawat dari berbagai latar belakang budaya dan sosial ekonomi; berkomunikasi secara empatik dengan orang tua peserta didik; dan berkomunikasi secara efektif dengan anak didik, baik secara fisik, verbal dan nonverbal. (Christianti, 2012) Kedua, ternyata kebanyakan Lembaga PAUD yang ada di Kota Palangka Raya menggaji gurunya sangat kurang memadai, bahkan dapat dikatakan kurang manusiawi. Banyak guru PAUD yang digaji jauh di bawah kebutuhan hidup minimal.…”
Section: Problem Lembaga Paud Dalam Memenuhi Tenaga Pendidik Berkualiunclassified
“…Tantangan untuk meningkatkan kualitas hasil pendidikan Anak Usia Dini tidak lepas dari bagaimana Pendidik PAUD melaksanakan tugasnya dalam mendidik dan mengajarkan materi dalam bentuk bermain dan permainan yang menumbuhkan kecerdasan bagi anak (Christianti, 2012;Maiza & Nurhafizah, 2019;Sudijandoko, 2011). Karena, bagaimanapun juga pencapaian tujuan pembelajaran (tujuan instruksional), peran seorang Pendidik harus mampu berinteraksi dalam proses pembelajaran.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Delapan kecerdasan yang disampaikan Gardner (1992) yakni kecerdasan logis dan matematis, kecerdasan linguistik, kecerdasan visualspasial, kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetik, kecerdasan naturalis, kecerdasan interpersonal, dan kecerdasan intrapersonal (Gardner, 1992) sejatinya dapat diakomodir dalam berbagai kegiatan pembelajaran yang dikreasikan oleh guru. Namun demikian, guru lebih dulu harus memahami bakat anak dengan cara identifikasi (Christianti, 2012). Identifikasi kecerdasan pun dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti tes dan observasi.…”
Section: Materi Ketiga Yang Disampaikan Ialah Pengembangan Kecerdasanunclassified