Pendidik merupakan unsur penting dalam sebuah lembaga, Akan tetapi kenyataan yang terjadi saat ini, masih banyak tenaga pendidik di lembaga PAUD yang belum sarjana PAUD. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan keadaan dan kompetensi tenaga pendidik di PAUD dan mendiskripsikan problematika lembaga PAUD memenuhi tenaga pendidik sesuai kualifikasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, adapun tehnik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi, analisis data menggunakan trianggulasi tehnik dan trianggulasi sumber. Hasil Penelitian menunjukan bahwa tenaga pendidik di lembaga PAUD kota Palangka Raya sudah terpenuhi, hal ini diketahui dari 30 lembaga terdapat 202 tenaga yaitu 48 orang SLTA, 141 orang S1 yang terdiri dari 20 orang S1 PAUD, 20 orang proses S1 PAUD, 15 orang S1 BK, 5 orang S1 Psikologi dan 81 orang tidak sesuai keahlian dan orang 3 orang S2. Adapun Problematika lembaga PAUD yakni masih kurangnya sumber daya manusia dan ketersediaan sumber dana dari lembaga PAUD.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan kompetensi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam merumuskan indikator pencapaian kompetensi. (2) Mendeskripsikan kompetensi guru dalam mengembangkan materi pelajaran. (3) Mendeskripsikan kompetensi guru dalam merumuskan penilaian hasil belajar. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi dan wawancara. Sampel penelitian sebanyak 500 guru PAI yang tersebar di Kabupaten Kapuas, Kotawaringin Timur dan Barito Selatan. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dalam bentuk persentase dan Rata-rata. Hasil penelitian diperoleh bahwa : (1) kompetensi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam merumuskan indikator pencapaian kompetensi memperoleh nilai sebesar 68,65 termasuk kategori cukup.( 2) Kompetensi guru PAI dalam mengembangkan materi pelajaran memperoleh nilai sebesar 78,38 masuk kategori baik. (3) Kompetensi guru PAI dalam merumuskan instrument evaluasi HOTS memperoleh nilai sebesar 72,24 berada kategori baik.
The research aims to analyze the effectiveness toward which STEAM learning improves each indication of students' creative thinking ability in physics learning. This research used a quantitative approach with a quasi-experimental design and a non-equivalent pretest-posttest control group design. In this research, the Class XI science students of SMA Negeri 1 Mentaya Hilir Utara during the 2022-2023 school year would present as the population. Class XI IPA I was selected as the experimental class, while class XI IPA II was presented as the control class in the sample. The collected research data will be analyzed using the Willcoxon test, the Mann-Whitney difference test, and the N-gain test. The improvement (N-Gain) of all indicators has reached the moderate category. Indications in the element of elaboration increased the highest, while indicators in the aspect of originality increased the lowest. Based on the improvement in each indicator and the results of regression tests on each indicator, it is demonstrated that STEAM learning has a very favorable effect on students' creative thinking abilities. STEAM-based learning is recommended for usage as an innovation in physics learning in schools in order to develop creative thinking.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan, faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran matematika melalui permainan tradisional serta pengetahuan siswa tentang jenis-jenis bangun datar di Sekolah Dasar Negeri 2 Kuala Pembuang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah kelas 2A dan 2B. Data penelitian dianalisis dengan teknik analisis data model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Pelaksanaan pembelajaran matematika melalui permainan tradisional pada siswa meliputi: penyampaian tujuan pembelajaran; hompimpa; penyiapan alat dan bahan permainan tradisional; penjelasan aturan permainan; pemberian contoh; pelaksanaan permainan; pemberian semangat; evaluasi; 2) Faktor yang mendukung pelaksanaan pembelajaran matematika melalui permainan tradisional adalah sarana dan prasarana yaitu adanya halaman yang luas sangat mendukung, dan dukungan kepala sekolah. Faktor penghambat pelaksanaannya adalah keterbatasan waktu, kegiatan yang banyak dan jumlah anak yang bermain besar; 3) Permainan tradisional meningkatkan pengetahuan siswa tentang macam-macam bangun datar seperti segitiga, trapesium, belah ketupat, dan lingkaran.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan pengetahuan guru Biologi Madrasah Aliyah Negeri tentang instrumen penilaian HOTS. (2) Mengklasifikasikan dimensi berpikir instrument penilaian buatan guru Biologi berdasarkan level kognitif. (3) Mengetahui kompetensi guru Biologi Madrasah Aliyah Negeri dalam mengembangan instrument penilaian HOTS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan angket dan dokumentasi. Objek penelitian adalah kompetensi guru biologi dalam mengembangkan instrumen penilaian berbasis Higher Order Thingking Skill (HOTS). Analisis data menggunakan statistik deskriptif dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Sebagian besar guru biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kalimantan Tengah sudah mengetahui tentang penyusunan instrumen penilaian berbasis HOTS, akan tetapi dalam pelaksanaannya guru masih mengalami kesulitan dalam menyusun soal-soal atau instrumen penilaian yang berbasis HOTS. Hal ini disebabkan guru biologi yang ada di MAN masih banyak yang belum pernah mengikuti pelatihan dalam penyusunan soal-soal yang berbasis HOTS, (2) Klasifikasi instrumen penilaian yang dikembangkan mencakup tingkatan soal C1 sebesar 22,51%, tingkatan soal C2 sebesar 19,82%, tingkatan soal C3 sebesar 16,57%, tingkatan soal C4 sebesar 16,15%, tingkatan soal C5 sebesar 13,41% dan tingkatan soal C6 sebesar 11,54%. (3) Kemampuan guru biologi dalam mengembangkan instrumen penilaian berbasis HOTS dapat dikategorikan kurang baik dengan rata-rata persentase sebesar 41,10%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.