Indonesia adalah negara ke-16 terbaik untuk hidup dengan gaya hidup vegan. Walau begitu, jumlah penduduk vegan di Indonesia jumlahnya masih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan vegan bagi vegan influencer, motif vegan influencer dalam membangun personal branding di Instagram, dan pengalaman komunikasi vegan influencer dalam membangun personal branding di Instgaram. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Fenomenologi Schutz dan Teori Interaksi Simbolik oleh George Herbert Mead. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi dan paradigma konstruktivisme. Hasil penelitian pada 10 informan menunjukkan bahwa vegan influencer memaknai vegan sebagai dan untuk kesehatan, lingkungan, etika, dan makanan. Motif vegan influencer dikategorikan menjadi 2 kategori, pertama because-motive dan inorder-to-motives. Pengalaman komunikasi vegan influencer dalam membangun personal branding di Instagram dibagi menjadi dua, yaitu pengalaman komunikasi saat awal menjadi vegan influencer di Instagram dan setelah menjadi vegan influencer di Instagram. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini vegan influencer diharapkan dapat lebih konsisten dalam membuat konten, memperbanyak konten mengenai vegan yang sederhana, lebih memahami dan sering menggunakan fitur-fitur Instagram, serta bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian mengenai vegan influencer dalam aspek influencer marketing.