Di Indonesia, jumlah beauty vlogger terus mengalami peningkatan yang pesat semenjak 2015. Bahkan, sebagian besar dari mereka menjadikan kegiatan beauty vlogging sebagai pekerjaan tetap. Kemunculan dan perkembangan profesi ini juga menjadi sebuah bukti dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna yang terbentuk dalam diri para pegiat beauty vlogger yang diarahkan melalui teori fenomenologi Schutz. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi kepustakaan. Sementara teknik validitas data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beauty vlogger memaknai profesi mereka menjadi tiga makna, yaitu upaya aktualisasi diri, sebagai mata pencaharian, dan sebagai panutan.Kata Kunci: Makna, profesi, beauty vlogger, pengalaman komunikasi In Indonesia, the number of beauty vloggers continues to increase rapidly since 2015. In fact, most of them make beauty vlogging activities as a permanent job. The emergence and development of this profession is also a proof of the development of information and communication technology. This study aims to determine the meaning that formed in the beauty vlogger through Schutz's phenomenological approach. This study uses a qualitative approach with phenomenology as the type of study. Data collection techniques used in-depth interviews, participatory observation, and literature studies. While the data validity technique uses source triangulation. The results of this study showed that the beauty vlogger interpreted their profession into three meanings: self-actualization efforts, livelihood, and role models.Keywords: Meaning, profession, beauty vlogger,communication experiences
Komunikasi merupakan sesuatu hal yang fundamental dalam kehidupan sehari-hari. Peran dasar komunikasi adalah jembatan untuk membangun interaksi sosial. Komunikasi digunakan setiap manusia sebagai sarana dalam berinteraksi sosial, namun beberapa orang terkadang mengalami gangguan dalam berkomunikasi dengan faktor gangguan yang tentunya berbeda-beda. Salah satu orang yang mengalami gangguan komunikasi dalam berinteraksi yaitu anak berkemampuan khusus. Insan Berkemampuan Khusus (atau biasa dikenal oleh masyarakat umum sebagai manusia berkebutuhan khusus) telah resmi dicanangkan pada tanggal 3 Desember 2019, momentum hari Disabilitas Internasional yang jatuh setiap tanggal 3 Desember juga oleh Rumah Autis dianggap tepat untuk dijadikan hari Insan Berkemampuan Khusus atau IBK’s day. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian etnografi komunikasi.Hasil pengamatan dan wawancara yang didapat kemudian dianalisis menggunakan elemen yang terdapat pada etnografi komunikasi yang lebih dikenal dengan kata SPEAKING yang terdiri dari setting/scene, participants, ends, act sequence, keys, instrumentalities, norms of interaction, genre. Berdasarkan hasil penelitian ini, ditemukan bahwa masalah utama dari insan berkemampuan khusus terutama anak autis adalah masalah komunikasi, interaksi sosial dan perilaku. Komunikasi yang digunakan oleh anak autis sangat unik dan menarik serta karakteristik dari autisme ini sangatlah beragam.
Promosi kesehatan adalah kegiatan yang wajib dilaksanakan di tenaga kesehatan dan instansi kesehatan. Akan tetapi dimasa pandemi, banyak kegiatan promkes yang tidak bisa dilaksanakan. Disisi lain banyak berita hoaks yang beredar di media sosial, karena masyarakat lebih memilih media sosial dan televisi sebagai sumber informasi. Untuk itu diperlukan upaya promosi kesehatan yang dilakukan melalui media sosial. Tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah meningkatkan pemahaman promosi kesehatan bagi tenaga kesehatan, meningkatkan pemahaman promosi kesehatan serta hubungannya dengan citra rumah sakit, dan meningkatkan kemampuan pengelolaan pesan di media sosial untuk tujuan promosi kesehatan. Kegiatan ini merupakan kerjasama tim Pengabdian Pada Masyarakat Dosen (PPMD) dan tim Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) Universitas Padjadjaran. Pelatihan ini menghadirkan dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO., dr. Nurhidayat, M.Kes., DPDK, dan Muhammad Afif sebagai pembicara. Hasil dari kegiatan pelatihan ini, dapat disimpulkan bahwa pemahaman mengenai pesan promosi kesehatan antara promotor kesehatan dan audience sasaran masih belum sejalan; Keberadaan promotor kesehatan di instansi kesehatan penting, karena dapat menjadi strategi peningkatan citra positif instansi; Perlu pelatihan yang lebih intensif detkait pengelolaan media sosial milik instansi kesehatan dan pengemasan pesan dengan tujuan promosi kesehatan.
The Empowerment of Skilled-Media Village Officials in Building Public Awareness and Concern for the Environment in Cikeruh Village, Jatinangor District, Sumedang Regency The village government staff is the spearhead of the village government duty whose job is to deliver and process various information relating to government programs, both central and regional government. In this digital era, almost all information flow is carried out through social media. For this reason, a skilled and capable village government staff is needed, especially in using and utilizing social media devices. Through social media, the village government able to socialize the government's relay program and other information to residents. The village service of Cikeruh village through media social has not run optimally. Therefore, training in managing social media, especially in the socialization of environmental hygiene issues, must be held. Universitas Padjadjaran is one of the higher education institutions holding the mandate of community service through education and research activities. This community service integrated with student work college was held in Cikeruh village, Jatinangor District, Sumedang Regency. The training method was lecture and discussion methods, as well as hands-on practice. Participants gained various knowledge related to message management and the use of social media, especially Facebook and Instagram. The results of the activity were the increasing of the knowing, attitudes, and behavior of participants in using Instagram and Facebook to increase effort in improving and restructuring the environment in Cikeruh Village.
Praktik humas pemerintah memegang peranan penting dalam mensosialisasikan kebijakan pemerintah dibidang lingkungan hidup sebagai salah satu koridor pembangunan di Kabupaten Bandung. Praktik ini memperjelas fungsi, peran, dan teknik komunikasinya pada saat menjalankan tugasnya ketika berinteraksi dengan para pemangku kepentingan dalam pelaksanaan kegiatan Sabilulungan Bersih (saber). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi, peran humas pemerintahan, serta teknik komunikasi yang dilaksanakan dalam melaksanakan kegiatan Sabilulungan Bersih di Kabupaten Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif dengan sifat datanya kualitatif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Teknik analisis data melalui reduksi data, display data, mencari simpulan, dan verifikasi. Teknik penentuan sumber data didasarkan pada kriteria kemandirian masyarakatnya dalam memahami, mencari solusi atas permasalahan, dan kemampuannya dalam mengelola lingkungan hidup, di mana dari 10 desa yang dilibatkan dalam program Sabilulungan Bersih, ditentukan secara purposif 1 kelurahan, dan 2 desa. Informan dalam penelitian ini adalah aparat pemerintahan kecamatan, kelurahan, dan desa, serta para kader sebanyak 7 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi humas pemerintah dalam pelaksanaan program Saber adalah menjadi kepada kepentingan umum, dan memelihara komunikasi yang baik. Peran Humas pemerintahan sebagai fasilitator komunikasi, dan teknisi komunikasi. Komunikasi partisipatif yang terbangun berlangsung secara dialogis yang dilandasi oleh keterbukaan para pesertanya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.