2019
DOI: 10.31227/osf.io/st4eh
|View full text |Cite
Preprint
|
Sign up to set email alerts
|

Pemanasan Global di Sumatera Selatan dan Peningkatan Suhu Udara yang Terjadi: Pemodelan Pengaruhnya Terhadap Transpirasi Lansium domesticum Corr.

Abstract: Pemanasan global merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi pada abad ke-21 ini. Kenaikan suhu muka bumi global atau biasa dikenal dengan istilah pemanasan global disebabkan oleh efek gas rumah kaca. Peningkatan suhu udara dapat mempengaruhi transpirasi yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar peningkatan suhu udara yang terjadi di Sumatera Selatan dan mengetahui pengaruh peningkatan suhu udara di Sumatera Selatan terhadap laju transpirasi Lansium domesticum Corr.Penelitian… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
2
2

Relationship

2
2

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(3 citation statements)
references
References 4 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…The Observation included photosynthesis rate, transpiration rate, carbon dioxide rate, copper (Cu) tissue content and stomatal density. Observation of photosynthesis and carbon dioxide rate used Photosynthetic Analyzer Li-Cor tipe LI-6400 (Soleh, 2017) and transpiration used cobalt chloride paper method (Loveless, 1987;Sugiarto, 2018). Then the result was multiplied with leaf area to get result per clump.…”
Section: Methodsmentioning
confidence: 99%
“…The Observation included photosynthesis rate, transpiration rate, carbon dioxide rate, copper (Cu) tissue content and stomatal density. Observation of photosynthesis and carbon dioxide rate used Photosynthetic Analyzer Li-Cor tipe LI-6400 (Soleh, 2017) and transpiration used cobalt chloride paper method (Loveless, 1987;Sugiarto, 2018). Then the result was multiplied with leaf area to get result per clump.…”
Section: Methodsmentioning
confidence: 99%
“…Data suhu udara sejak periode pra industri menunjukkan telah terjadinya peningkatan suhu udara sebesar 1 o C (World Development Report, 2010) dan diperkirakan dalam waktu beberapa dekade kedepan peningkatan suhu udara sebesar 1-3 o C (Bhattacharjee, 2010). Data peningkatan suhu udara di wilayah belahan Bumi menunjukkan peningkatan suhu udara bervariasi, seperti di Sumatera Selatan (Indonesia) dalam kurun waktu 1977-2017 peningkatan suhu udara minimum sebesar 1,5 o C, peningkatan suhu udara rata-rata harian sebesar 1,3 o C, dan peningkatan suhu udara maksimum sebesar 1,2 o C (Sugiarto et al, 2018). Di Jepang terjadi peningkatan suhu udara sebesar 1,15 o C dalam kurun waktu 100 tahun (Ministry of Environment Japan, 2012), peningkatan suhu udara di Australia berkisar 1 o C sejak tahun 1910 (Australian Climate Change Science Programme, 2016).…”
Section: Pemanasan Globalunclassified
“…Data suhu udara sejak periode pra industri menunjukkan telah terjadinya peningkatan suhu udara sebesar 1 o C (World Development Report, 2010) dan diperkirakan dalam waktu beberapa dekade kedepan peningkatan suhu udara sebesar 1-3 o C (Bhattacharjee, 2010). Data peningkatan suhu udara di wilayah belahan Bumi menunjukkan peningkatan suhu udara bervariasi, seperti di Sumatera Selatan (Indonesia) dalam kurun waktu 1977-2017 peningkatan suhu udara minimum sebesar 1,5 o C, peningkatan suhu udara rata-rata harian sebesar 1,3 o C, dan peningkatan suhu udara maksimum sebesar 1,2 o C (Sugiarto et al, 2018) Dampak pemanasan global terhadap sifatsifat atom yaitu menyebabkan terjadinya perubahan dalam sifat-sifat atom dari unsurunsur seperti gerak, valensi, magnet, listrik, konduksi, struktur elektronik, struktur kristal, elektropositivitas dan elektronegativitas dan lain-lain magnet Bumi dan gravitasi (Bhattacharjee, 2010).…”
Section: Pemanasan Globalunclassified