Banjir merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi hal tersebut sebagai akibat dari semakin berkurangnya kemampuan tanah dalam menyerap air akibat kerusakan struktur tanah, ditambah dengan pembuangan sampah dengan jumlah yang makin bertambah ke badan-badan air. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi aktivator EM4 yang berbeda pada Lubang Resapan Biopori terhadap waktu penyerapan air, massa kompos dan kualitas kompos selama rentang waktu 15 dan 30 hari. Metode pada penelitian ini adalah waktu penyerapan air dihitung menggunakan stopwatch dan massa kompos dihitung menggunakan timbangan. Perlakuan dibagi menjadi empat antara lain Non-EM4, konsentrasi EM4 sebanyak 1% (5 mL), 5% (25 mL), 10% 50 mL dalam larutan aquades sebanyak 500 mL yang dicampur sampah organik 1,5 kg pada masing-masing lubang. Kualitas kompos yang diukur pada Laboratorium Sumber Daya Lahan Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur, berdasarkan parameter antara lain (C-organik, P-total, N-total, K- total, suhu, pH dan rasio C/N). Hasil observasi menunjukkan bahwa penambahan EM4 pada lubang resapan biopori tidak signifikan mempengaruhi waktu penyerapan air. Massa kompos paling kecil ditunjukkan pada perlakuan EM4-10%. Hal ini menunjukkan proses dekomposisi terjadi lebih cepat dan banyak mikroorganisme yang membantu proses tersebut. Dari keempat perlakuan, didapatkan perlakuan EM4-10% yang lebih dominan memenuhi standar baku mutu SNI. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, jumlah takaran bioaktivator yang direkomendasikan adalah pada perlakuan EM4-10%.