Meski terdapat hukuman pidana terhadap pelaku kekerasan, nyatanya angka kekerasan tetap tinggi. Kondisi ini sangat memprihatinkan mengingat pelakunya adalah orang terdekat yang seharusnya bisa memberikan perlindungan, kenyamanan, dan kebahagian kepada anggota keluarga yang lainya. Oleh karena itu, Tim Pengabdi memilih salah satu alternatif upaya pencegahan kekerasan dalam rumah tangga yaitu melaksanakan kegiatan edukasi Stop KDRT sebagai salah satu upaya untuk membangun support social bagi para keluarga, khususnya keluarga yang rentan terpapar KDRT. Kegiatan Pengabdian Edukasi Stop KDRT ini berbasis digital melalui media sosial Instagram dengan metode participatory action research. Adapun hasil pengabdian ini adalah postingan yang berupa poster edukasi mendapatkan beberapa respon dari pengguna aktif sosial media Instagram. Respon yang ada bisa dimaknai sebagai hasil yang diperoleh individu yang telah menerima informasi. Respon-respon yang ada dapat dikategorikan dalam respon pemahaman, respon emosi, dan respon perilaku.