Pemanfaatan Sampah Organik Sebagai Biohandsanitizer Dan Biodesinfektan Berbasis Eco-Community Untuk Mencegah Penyebaran Virus Corona

Abstract

Covid-19 telah menyebar secara luas keseluruh dunia melaluli perantara manusia ke manusia. Upaya memutus mata rantai penyebaran virus tersebut salah satunya dengan menjalankan perilaku hidup sehat dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Upaya tersebut dimulai dari tingkatan rumah tangga melalui suatu komunitas peduli lingkungan Bale Riung yang kemudian dikenal dengan  “Bale Riung Eco Community (BREC). Kegiatan diawali dengan fermentasi sampah organik buah dan sayuran untuk menghasilkan eco enzyme. Setelah itu eco enzyme dibuat biohandsanitizer dan biodesinfektan. Pengurangan sampah organik mulai terlihat sebagai dampak positif pengolahan sampah organik tersebut. Masyarakat sudah mulai menggunakan biodesinfektan untuk mengepel lantai, mencuci bak mandi dan membersihkan kaca. Tidak ditemukan indikasi adanya iritasi kulit setelah penggunaan biohandsanitizer. Lingkungan rumah menjadi lebih bersih dan segar serta terbebas dari gangguan serangga yang membahayakan kesehatan. Kandungan asam asetat (H3COOH) dalam eco enzyme dapat membunuh kuman, virus dan bakteri. Sedangkan kandungan enzyme lipase, tripsin, amilase mampu membunuh /mencegah bakteri patogen. Kata Kunci: Covid-19, sampah, eco enzyme, biohandsanitizer, biodesimfektan.

Eco-enzyme as disinfectant: a systematic literature review

“…Megawati and Nugroho [22] showed that eco-enzyme has the possibility as one of the ingredients in creating hand soaps that meet the SNI standards. Mubarok et al [23] and Nurdin et al [25] showed that ecoenzyme is an excellent utilization of bio-waste for producing a safe and sustainable disinfectant/sanitizer because of the presence of acetic acid and naturally occurring enzymes such as lipase, trypsin, and amylase. Rahayu and Situmeang [27]; Ramadani et al [28] showed that a concentration of 50% eco-enzyme with 60-70% alcohol and pH below four infused with frangipani flower extract has strong inhibition power against Staphylococcus aureus.…”

“…According to recent studies, eco-enzyme can act as a disinfectant against pathogenic microbes due to the contained biocidal enzymes with an acid such as trypsin, lipase, amylase, and acetic acid [25]. Acetic acid is biocidal since its mechanism triggers biocidal effects against the virus envelope by inactivation and disaggregation of haemagglutinin glycoprotein structure.…”

Exploring the Potential of Citrus Fruit Peel Eco-Enzyme: A Natural Teat Dipping Solution for Dairy Cattle

“…This is due to the acetic acid content (H3COOH) in the eco-enzyme solution, which can kill germs, viruses, and bacteria. In contrast, the enzyme content is lipase, trypsin, and amylase, which can kill/prevent pathogenic (Nurdin et al, 2021). The acetic acid content in the eco-enzyme solution diffuses into the bacterial cells, where the low pH content of the eco-enzyme solution and the high pH in the bacteria cause the cytoplasm of the bacteria to become more acidic and its cell activity becomes disrupted so that damage to DNA and protein denaturation occurs which causes the bacteria to die.…”

Peningkatan Kapasitas Kelompok Sadar Wisata Desa Cageur Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan Menuju Desa Mandiri

“…Diperlukan pendekatan TT untuk mengolah sampah organik di Desa Cageur menjadi produk yang multi manfaat, yaitu eco-enzyme yang berbahan baku sampah organik buah dan sayuran. Pembuatan eco-enzyme meliputi 3 tahapan, yaitu persiapan alat dan bahan, pengolahan bahan baku untuk difermentasi dan pemanenan (Nurdin et al 2021).…”

“…Bahan-bahan tersebut setelahnya dicampurkan dan disimpan ke dalam wadah kedap udara lalu difermentasikan selama 90 hari (Nurdin et al 2021). Setalah dilakukan pemanenan eco-enzyme, cairan eco-enzyme siap digunakan sebagai starter dan sisanya disimpan ke dalam wadah kedap udara (Gambar 5).…”