2023
DOI: 10.53625/jabdi.v2i11.5400
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pemanfaatan Video Profil Kampung Kerajinan Daur Ulang Sampah Dan Seribu Keripik Sebagai Sarana Promosi Dan Pengembangan Kampung Tematik Kelurahan Batu Gadang Kecamatan Lubuk Kilangan Padang

Abstract: Kampung Kerajinan Daur Ulang Sampah dan Seribu Keripik yang berada di Kelurahan Batu Gadang Kecamatan Lubuk Kilangan merupakan salah satu Kampung Tematik yang dicanangkan oleh Walikota Padang pada tahun 2021. Kampung ini memiliki potensi besar karena memiliki Bank Sampah dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak dibidang industri keripik. Namun, dalam pelaksanaan pengembangan Kampung Tematik ini, terdapat beberapa kendala, salah satunya adalah masih kurangnya pemasaran berbasis informasi teknolog… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Melihat fenomena tersebut, Yayasan Rumah Sekolah Indonesia berinisiatif untuk memfasilitasi kegiatan anak secara nyata di alam terbuka melalui kegiatan yang menstimulasi perkembangan fisik, emosi, sosial, dan kognitif anak. Maka dibangunlah paud taman belajar anak yang baru berjalan kurang dari 1 tahun, rentang usia siswa 3-6 dengan jumlah fasilitator atau guru yang mendampingi sebanyak 7 orang dan jumlah murid sebanyak 11 orang untuk yang belajar dipagi hari, sedangkan yang mendaftar untuk kegiatan disore hari tidak ada siswa yang mendaftar, yaitu berupa pendampingan belajar tambahan berupa bahasa inggiris dan matematika untuk anak usia SD,dikarenakan jumlah murid yang masih sangat sedikit, sedangkan kurikulum pembelajaran yang dimiliki sudah cukup baik, yang disebabkan media informasi yang digunakan belum optimal, media promosi yang digunakan hanya sosial media Instagram dan whatsapps, dan informasi yang disampaikan dimedia tersebut terkait informasi dan kegiatan paud taman belajar anak belum lengkap, ditambah minimnya pengetahuan fasilitator dalam mengambil dokumentasi gambar dan video disetiap kegiatannya, dan kurangnya pemasaran berbasis informasi teknologi (Wahyuni et al, 2023). sehingga banyak masyarakat yang belum mengetahui informasi tersebut dan ditambah stiqma dimasyarakat sekitar bahwa sekolah gratis itu memiliki mutu pendidikan yang tidak cukup baik.…”
unclassified
“…Melihat fenomena tersebut, Yayasan Rumah Sekolah Indonesia berinisiatif untuk memfasilitasi kegiatan anak secara nyata di alam terbuka melalui kegiatan yang menstimulasi perkembangan fisik, emosi, sosial, dan kognitif anak. Maka dibangunlah paud taman belajar anak yang baru berjalan kurang dari 1 tahun, rentang usia siswa 3-6 dengan jumlah fasilitator atau guru yang mendampingi sebanyak 7 orang dan jumlah murid sebanyak 11 orang untuk yang belajar dipagi hari, sedangkan yang mendaftar untuk kegiatan disore hari tidak ada siswa yang mendaftar, yaitu berupa pendampingan belajar tambahan berupa bahasa inggiris dan matematika untuk anak usia SD,dikarenakan jumlah murid yang masih sangat sedikit, sedangkan kurikulum pembelajaran yang dimiliki sudah cukup baik, yang disebabkan media informasi yang digunakan belum optimal, media promosi yang digunakan hanya sosial media Instagram dan whatsapps, dan informasi yang disampaikan dimedia tersebut terkait informasi dan kegiatan paud taman belajar anak belum lengkap, ditambah minimnya pengetahuan fasilitator dalam mengambil dokumentasi gambar dan video disetiap kegiatannya, dan kurangnya pemasaran berbasis informasi teknologi (Wahyuni et al, 2023). sehingga banyak masyarakat yang belum mengetahui informasi tersebut dan ditambah stiqma dimasyarakat sekitar bahwa sekolah gratis itu memiliki mutu pendidikan yang tidak cukup baik.…”
unclassified