Pembelajaran Jarak Jauh Menggunakan Modul Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid-19

Abstract

Pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19 di jenjang SMP, khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak efektif karena keterbatasan bahan ajar yang sesuai. Dalam pembelajaran menulis cerpen khususnya, peserta didik kesulitan menerima pembelajaran dan tidak terampil menulis sebuah cerpen. Oleh karena itu, diperlukan modul pembelajaran menulis cerpen yang digunakan untuk pembelajaran secara mandiri baik di rumah maupun di sekolah dengan atau tanpa bimbingan guru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa besar pengaruh modul pembelajaran terhadap kemampuan menulis cerpen bagi peserta didik yang mengikuti pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19. Sebanyak 32 orang peserta didik dipilih secara acak untuk mengikuti pembelajaran menggunakan modul pembelajaran menulis cerpen. Dengan menggunakan metode korelasional diselidiki seberapa besar pengaruh modul pembelajaran terhadap kemampuan menulis cerpen. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa peserta didik dapat menggunakan modul dengan baik dan mendapat kemudahan dalam penggunaan dan sesuai dengan waktu yang diperlukan dengan persentase 77,24%. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel signifikan dan cukup kuat dilihat berdasarkan rentangan nilai korelasinya, yaitu: 0,569. Berdasarkan nilai koefisien determinasi, modul pembelajaran memengaruhi kemampuan menulis cerpen sebesar 32,4%. Hal ini menunjukkan bahwa modul pembelajaran menulis cerpen efektif digunakan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh. Modul pembelajaran membentuk kemandirian peserta didik dalam pembelajaran karena pembelajaran jarak jauh modul yang digunakan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik dan disusun secara sistematis yang memungkinkan peserta didik dapat belajar secara mandiri di rumah. Kata-kata kunci: pembelajaran jarak jauh, modul pembelajaran, covid-19

Digital Library sebagai Penunjang Pengembangan Perpustakaan Sekolah pada Era Society 5.0

“…Hal tersebut tidak terlepas dari peranan perpustakaan sebagai penyedia informasi-informasi pendukung dalam proses pembelajaran. Itulah yang menjadi satu dasar bahwa perpustakaan di setiap sekolah harus mampu melakukan sebuah transformasi yang bertujuan untuk mendukung proses belajar mengajar menjadi ideal dan maksimal (Ramadhanti, Yanda, & Yenti, 2020). Untuk menuju taraf ideal tersebut tentunya harus didukung oleh faktor lain, misalnya fasilitas pendukung yang ada di perpustakaan sekolah sedapat mungkin mampu menumbuhkan keinginan siswa untuk berkunjung ke perpustakaan.…”

Implementasi Pembelajaran Daring Di SMA Negeri 1 Batang Kapas Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

“…Pembelajaran daring merupakan pembelajaran intruksional yang diformalkan, dibatasi oleh jarak dan waktu, serta tidak terdapat kontak langsung antara peserta didik dengan pendidik (Ramadhanti. 2020).…”

“…Metode asinkronik merupakan metode yang tidak mengharuskan peserta didik hadir secara bersamaan baik itu langsung maupun tidak langsung menggunakan platfom pembelajaran. Metode sinkronik merupakan metode yang menuntut peserta didik untuk hadir secara bersamaan baik itu secara langsung maupun secara online (Ramadhanti, 2020) Tingkat ketercapain pelaksanaan pembelajaran daring di SMA Negeri 1 Batang Kapas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk metode pembelajaran daring dengan persentase ketercapaian 78,30% dengan kategori baik dan metode pembelajaran daring yang cocok adalah metode asinkronik.…”

“…Berdasarkan pernyataan tersebut pembelajaran khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia dilaksanakan di rumah saja atau yang dikenal dengan pembelajaran daring. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran intruksional yang diformalkan, yang dibatasi oleh jarak dan waktu, serta tidak terdapat kontak langsung antara peserta didik dan pendidik sedangkan pembelajaran tatap muka (tradisional) merupakan pembelajaran intruksional yang diformalkan, tidak di batasi jarak dan waktu, serta memerlukan interaksi secara langsuang (Ramadhanti, 2020). Pembelajaran daring menggunakan semua komponen dalam pembelajaran tatap muka, hanya saja media yang membedakan sarana ruangan, sedangkan pembelajaran daring menggunakan perangkat elektronik dan jaringan internet.…”

“…Asinkronik merupakan metode pembelajaran daring yang menuntut peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran sesuai jadwal mereka. Metode ini lebih fleksibel karena tidak mengharuskan peserta didik untuk hadir dalam waktu bersamaan (Ramadhanti, 2020). Perubahan pola pembelajaran yang awalnya secara langsung menjadi secara daring di masa pandemi ini tentu menimbulkan berbagai perubahan.…”