Pembelajaran Ramah Anak Berbasis Pendidikan Karakter Pada Sekolah Inklusi

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen pembelajaran ramah anak di sekolah inklusi, dimulai dari perencanaan, implementasi, dan evaluasi pembelajaran. Penelitian menggunakan metode kualitatif untuk menganalisis aktivitas pembelajaran disekolah inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Tahapan dalam penelitian terdiri dari tiga tahap, tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pembelajaran ramah anak terjadi melalui beberapa proses yaitu : (1) Tahap perencanaan guru menyusun RPP yang ramah anak, tidak mengandung unsur kekerasan, pornografi dan terorisme; (2) Tahap pelaksanaan ditunjukkan dengan adanya proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan (PAKEM) serta bebas dari perlakuan diskriminatif, pemberian sanksi dan hukuman yang bisa membuat peserta didik merasa mendapat kekerasan baik fisik maupun psikis. Adanya kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan siswa lainnya untuk pengembangan minat, bakat dan kreatifitas peserta didik, dan adanya budaya senyum, salam, sapa, sopan dan santun bagi semua warga sekolah; dan (3) Tahap evaluasi dilakukan oleh guru dengan mengukur kemampuan belajar dengan memperhatikan pencapaian tujuan, tingkat penguasaan siswa, dan memberikan nilai kepada siswa sebagai laporan hasil belajar di sekolah tanpa diskriminasi; upaya untuk meningkatkan pembelajaran ramah anak yaitu dengan membudayakan 5S senyum, sapa, salam, sopan dan santun. Selain itu juga menerapkan 7K, yaitu: keamanan, ketertiban, kegotongroyongan, kebersihan, keindahan, kekeluargaan, dan kerindangan.

Untitled

“…Disamping itu, seorang guru juga harus ramah dengan siswanya agar mendapatkan simpati. Sikap ramah guru akan dapat membentuk proses pembelajaran yang ramah anak yang berprinsip pada; a. non diskriminatif, b. kepentingan terbaik anak, c. adanya penghormatan kepada anak, d. menciptakan keberlangsungan hidup dan perkembangan anak, serta e. pengelolaan sistem pendidikan yang baik (Nurbaeti, Zulfikar, & Toharudin, 2020). b. Harus sabar dan berwibawa Sikap sabar dan berwibawa dalam proses menjalin hubungan interpersonal dengan siswa sangatlah dibutuhkan oleh seorang guru.…”