Salah satu keberadaan destinasi pariwisata di kabupaten Brebes yang sedang dikembangkan dan disosialisasikan adalah kampung budaya Jalawastu. Keberadaanya belum dikenal masyarakat Brebes dan sekitarnya karena masih rendahnya kunjungan wisata baik edukatif maupun non edukatif, hal ini akibat kurangnya perencanaan pengembangan, rendahnya sumber daya manusia dan daya saing teknologi. Melalui Kelompok Sadar Pariwisata (POKDARWIS) kabupaten Brebes yang tergabung dalam grup Seni Sandiwara "Kolak Janda" (kolaborasi aksi Seni Jawa dan Sunda) bertugas mempromosikan melalui pementasan sandiwara keliling yang hanya mengandalkan prinsip GILA (gali ide langsung action). Permasalahan mitra dalam pengabdian ini yaitu anggota Kolak Janda belum memiliki pengetahuan teater berbasis digitalisasi dan belum siap menggunakan teknologI website. Pengabdian ini sangat penting dengan tujuan memberikan pelatihan kepada mitra sejumlah 20 peserta untuk memperoleh pengetahuan teater/kajian drama, budaya Jalawastu dan digitalisasi sebagai upaya eduwisata. Metode yang digunakan yaitu 1) perencanaan meliputi; survey dan wawancara 2) Pelaksanaan pelatihan teater berbasis digitalisasi. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan perkembangan yang signifikan, dengan data awal menunjukkan pemahaman anggota Kolak Janda sebesar 15,03% pada saat pretest. Setelah mengikuti pelatihan, pemahaman meningkat menjadi 85,71% pada posttest. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 70,68% dalam kemampuan memahami pengetahuan dan keterampilan, menerapkan teater/drama serta penggunaan website teater budaya Jalawastu.