2020
DOI: 10.25077/jhi.v3i1.390
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pemberian Rational-Emotive Behavior Therapy Dan Assertive Training Sebagai Upaya Mengurangi Perilaku Agresif Pada Remaja Di Pauh Padang

Abstract: Perilaku agresif remaja di Kota Padang sudah sangat meresahkan dan bahkan sudah mengarah pada tindakan kriminal. Perilaku agresif ini dapat merugikan remaja itu sendiri, keluarga dan lingkungan disekitar mereka. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengurangi perilaku agresif melalui pemberian Rational Emotive-Behavior Therapy (REBT) dan Assertive Training (AT). Peserta kegiatan ini adalah remaja siswa di SMA Negeri 15 Padang dan SMA Negeri 9 Padang. Sebanyak 36 siswa dari 2 sekolah ini diberikan terapi secara ber… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Perilaku agresif merupakan perilaku fisik atau lisan yang disengaja dengan maksud untuk menyakiti atau merugikan orang lain (Cakrawedana et al, 2016). Perilaku ini dapat diidentifikasi dari respon kognitif, afektif, fisiologis dan respon sosial pada pasien (Sarfika et al, 2020). Seseorang yang memiliki perilaku agresif cenderung memperlihatkan sikap bermusuhan, cepat marah, dan memiliki keyakinan yang tidak rasional (Aroviani and Niman, 2021).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Perilaku agresif merupakan perilaku fisik atau lisan yang disengaja dengan maksud untuk menyakiti atau merugikan orang lain (Cakrawedana et al, 2016). Perilaku ini dapat diidentifikasi dari respon kognitif, afektif, fisiologis dan respon sosial pada pasien (Sarfika et al, 2020). Seseorang yang memiliki perilaku agresif cenderung memperlihatkan sikap bermusuhan, cepat marah, dan memiliki keyakinan yang tidak rasional (Aroviani and Niman, 2021).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Perilaku agresif terjadi karena adanya gangguan pada struktrur dan fungsi otak (Aroviani and Niman 2021). Perilaku ini dapat diidentifikasi dari respon kognitif, afektif, fisiologis dan respon sosial pada pasien (Sarfika, Afriyeni, and Fernandes 2020). Perilaku agresif ini muncul disebabkan karena kurangnya kemampuan mengontrol diri yang mengakibatkan ketidakmampuan sesorang untuk menghargai serta berempati terhadap orang lain (Cuyunda, Setiawati, and Lestari 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Perilaku agresif merupakan perilaku fisik atau lisan yang disengaja dengan maksud untuk menyakiti atau merugikan orang lain (Cakrawedana, Palandeng, and Karundeng 2016). Perilaku ini dapat diidentifikasi dapat diidentifikasi dari respon kognitif, afektif, fisiologis dan respon sosial pada pasien (Sarfika et al 2020). Berdasarkan hasil review empat artikel menunjukkan bahwa sebelum diberikan terapi REBT rata-rata skor risiko perilaku agresif pada pasien baik kognitif, afektif, sosial maupun fisiologis cukup tinggi, namun setelah diberikan terapi REBT terjadi perubahan yang signifikan pada gejala risiko perilaku kekerasan yang dirasakan pasien (Putri et al, 2012;Retno Yuli Hastuti et al, 2015;Pardede et al, 2020;Siauta et al, 2020).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Pada kegiatan sebelumnya, tim PKM berfokus pada siswa seperti pemberian terapi Rational-Emotive Behavior Therapy (REBT) dan Assertive Training (AT) sebagai upaya mencegah masalah perilaku pada siswa (Sarfika et al, 2020). Untuk kegiatan saat ini, tim PKM berfokus pada guru BK memberikan sosialisasi penanganan masalah kesehatan mental siswa di sekolah.…”
unclassified