Umbi gadung (Dioscorea hispida Dennst.) merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber pangan. Gadung memiliki potensi untuk dikembangkan, namun terkendala memiliki senyawa toksik seperti dioskorin, diosgeni, serta asam sianida. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu mengolah gadung menjadi tepung yang difermentasi. Fermentasi dilakukan menggunakan L.paracasei dan L.fermentum. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan hasil terbaik tepung gadung berdasarkan uji organoleptik serta mengetahui karakteristik fisikokimia tepung gadung. Rancangan percorbaan yang digunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 2 taraf yaitu L.paracasei dan L.fermentum. Faktor kedua yaitu lama fermentasi dengan tiga taraf antara lain 24 jam, 48 jam, dan 72 jam. Setiap perlakuan dilakukan dua kali ulangan. Hasil penelitian ini menunjukkan perlakuan L.paracasei selama 72 jam merupakan hasil terbaik dari uji hedonik. Perlakuan fermentasi L.paracasei 72 jam dengan hasil kadar air 11,1%, kadar protein 6,21%, kadar abu 1,84%, kadar HCN 3,9 ppm, rendemen 21% dan nilai pH 5,1.