Pembuatan Cuci Tangan Sederhana Pada Masyarakat Daerah Zona Merah Sebagai Langkah Pencegahan Penyebaran Covid-19

Abstract

COVID-19 memberikan dampak nyata terhadap masyarakat Pekanbaru terutama kecamatan Tampan. Kecamatan tampan sebagai daerah dengan tingkat kasus positif terbanyak serta kondisi sosial ekonomi yang kurang sejahtera menjadi perhatian kami untuk melakukan pengabdian masyarakat di kecamatan tersebut. Permasalahan yang ditemukan adalah kurangnya informasi terkait bagaimana cara menghadapi kondisi pandemik. Kondisi ini mempengaruhi kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Pengabdian ini diharapkan mampu meringankan beban masyarakat yang kurang mampu hingga membantu masyarakat untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru yaitu mematuhi protokol kesehatan. Adapun bentuk program kerja yang dilakukan ialah pengadaan fasilitas cuci tangan sederhana yang terbuat dari ember bekas dan sabun cuci tangan, distribusi masker gratis ke masyarakat lokasi tempat pengabdian, serta membuat informasi melalui sosial media sebagai bentuk edukasi terkait penyesuaian kondisi pandemik. Program kerja Kuliah Kerja Nyata kelompok 32 dari Universitas Abdurab berjalan dengan lancar dan efektif. Hal ini dikarenakan adanya dukungan dan apresiasi baik dari kelurahan dan ketua RT 1 RW 1 kelurahan Delima. Program pengabdian yang dilakukan mencakup bidang Kesehatan dan bidang Keilmuan. Program bidang Kesehatan ini antara lain pembagian masker, serta pembuatan bak cuci tangan dan sabunnya. Sedangkan untuk program dalam bidang Keilmuan yaitu Penyuluhan dan sosialisasi kepada masyakat mengenai bagaimana menjaga kesehatan selama pandemi Covid-19 lewat program edukasi daring di sosial media instragram @kkn32.univrab.

Edukasi Penyediaan Sarana Air Bersih Untuk Menunjang Penerapan Pola Hygiene Pada Kesehatan Ibu Dan Anak Secara Holistic Di Era Gawat Darurat Covid 19.

“…Selain itu menurut Dewantoro, 2020 penyediaan sarana cuci tangan nirsentuh sebagai sarana edukatif bagi masyarakat serta penyediaan sarana cuci tangan sederhana . (Dewantoro & Setyawijaya, 2020)(Fatin Hanifa et al, 2020 mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden yaitu, apakah responden mampu menunjukan cara mencuci tangan dengan benar, apakah responden selama ini mencuci tangan menggunakan sabun, dan apakah responden tahu cara membuat alat cuci tangan sederhana, pertanyaan berupa checklist "ya" dan "tidak". Dari instrument pertanyaan ini didapatkan peningkatan dari 68.05% menjadi 90,28%.…”