Pembuatan gula Cair dari Pati Singkong dengan menggunakan Hidrolisis Enzimatis

Abstract

Pada penelitian ini dibuat gula cair dari tepung tapioka yang dihidrolisis dengan enzim. Hidrolisis enzimatis pati terdiri dari dua tahapan yaitu liquifikasi dan sakarifikasi. Pada proses liquifikasi digunakan enzim á-amilase untuk memecah pati yang mengandung amilosa dan amilopektin menjadi dekstrin. Selanjutnya pada tahapan kedua proses sakarifikasi, dimana dekstrin dihidolisa menjadi glukosa dengan bantuan enzim glukoamilase. Volume enzim cair yang ditambahkan adalah 0,3; 0,4; dan 0,5 ml sedangkan konsentrasi substrat divariasikan 25%; 33,3%; dan 40%. Hasil terbaik diperoleh pada konsentrasi substrat 33,3% dan volume enzim sebesar 0,3 ml, yaitu memiliki kecepatan hidrolisis yang paling cepat untuk proses liquifikasi dan sakarifikasi.

Brix level on dragon fruit and moringa oleifera soft candy to prevent children dental caries

“…Previous research explained that the gelatinizing temperature of 80 0 C in cilembu sweet potatoes had a characteristic reduction sugar value of 15.22%, and total dissolved solids of 28.47 0 brix. Another research about liquid coconut sugar treated using a vacuum evaporator at a temperature of 60 0 C revealed to have a brix level of 75 [15], [16], [17]. Liquid cassava sugar is made from starch that is hydrolyzed into simpler parts such as dextrin, isomaltose, maltose and glucose.…”

Penentuan pH dan Suhu Optimum Isomerisasi Pembuatan Sirup Fruktosa dari Hidrolisat Onggok Menggunakan Katalis Mg/Al

“…Pada umumnya pembuatan sirup fruktosa dilakukan dari bahan yang mengandung pati dengan proses isomerisasi. Proses isomerisasi bisa dilakukan dengan katalis berupa hidrotalsit Mg/Al [3,6,7], enzim glukoisomerisasi [3,8,9], zeolit [10], dan resin penukar kation [11,12].…”

Isolasi Mikroba Penghasil Enzim Glukoamilase Pada Tanah Limbah Penggilinggan Padi Di Daerah Jati Mauk Tangerang

“…Hidrolisis secara asam memutus rantai pati secara acak, sedangkan hidrolisis secara enzimatis memutus rantai pati secara spesifik pada percabangan tertentu (Permanasari & Yulistiani, 2017). (Muchtadi, Palupi, 1992).…”

“…Glukoamilase dapat mengkonversi pati menjadi dekstrosa dengan baik pada konsentrasi pati rendah, apabila konsentrasinya dinaikkan, konversinya kurang berlangsung secara progresif (Permanasari & Yulistiani, 2017). Hal ini menyebabkan terjadinya "back polimerzation" yang dikatalisis oleh glukoamilase membentuk gula reversi, terutama isomaltosa (Naiola, 2006).…”