Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan agar warga khususnya yang berada di zona merah membatasi aktivitasnya, terlebih lagi ke luar kota untuk mencegah penyebaran COVID-19 lebih lanjut di wilayah lain (zona hijau). Penelitian ini bertujuan apakah terdapat pengaruh baik langsung maupun tidak langsung antara pendidikan dan pekerjaan melalui pengetahuan mengenai COVID-19 terhadap kepatuhan pelaksanaan penerapan PSBB di wilayah JaBoDeTaBek. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif dan instrument penelitian yang digunakan adalah kuisioner. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling yang bertujuan untuk membagi sampel kedalam wilayah JaBoDeTaBek. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berdomisili di wilayah JaBoDeTaBek sebanyak 27.957.194 jiwa dengan jumlah sampel yang diambil sebesar 400 responden. Penelitian ini menggunakan analisis multivariate dengan metoda two equation path analysis model untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung. Hasil yang didapat adalah pendidikan memiliki pengaruh signifikan secara tidak langsung melalui pengetahuan mengenai COVID-19 terhadap kepatuhan penerapan PSBB (0,094). Sementara pekerjaan memiliki pengaruh signifikan secara tidak langsung melalui pengetahuan mengenai COVID-19 terhadap kepatuhan penerapan PSBB (-0,009). Sedangakan, pengetahuan mengenai COVID-19 mempunyai pengaruh langsung sebesar 0,566 terhadap kepatuhan penerapan PSBB.
Daun patikan kebo (Euphorbia hirta L.) merupakan jenis tanaman yang termasuk dalam keluarga Euphorbiales. Daun patikan kebo (Euphorbia hirta L.) memiliki banyak kegunaan sebagai obat-obatan diantaranya sebagai antiinflamasi, peluruh air seni, dan menghilangkan rasa gatal. Untuk menilai keamanan daun patikan kebo (Euphorbia hirta L.) dalam pemanfaatannya diperlukan pengujian terlebih dahulu yang dirancang untuk mengetahui tingkat keamanan dalam penggunaanya. Uji toksisitas akut oral dilakukan untuk menentukan dosis atau konsentrasi yang diberikan dengan sekali penggunaan (tunggal) atau beberapa kali dalam 24 jam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai LD50 dan kategori toksisitas ekstrak etanol 70% daun patikan kebo (Euphorbia hirta L.) pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus). Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental yaitu dengan penampilan data-data ekstraksi serta pengujian toksisitas terhadap tikus untuk mendapatkan nilai LD50. Berdasarkan metode Thomson dan weil nilai LD50 ekstrak etanol 70% daun patikan kebo (Euphorbia hirta L.) sebesar 1,45 g/KgBB dengan nilai kiasaran LD50 ekstrak etanol daun patikan kebo sebesar 0,62 g/KgBB–3,37 g/KgBB Sehingga dapat dikategorikan memiliki tingkat toksik.
Kata kunci: Daun patikan kebo, ekstrak etanol, toksisitas, LD50
Uji toksisitas merupakan suatu uji pendahuluan yang dilakukan untuk mengetahui efek toksik dan ambang batas penggunaan suatu tumbuhan sebagai obat. Umbi bit (Beta vulgaris L.) termasuk famili Chenopodiaceae. Umbi bit diketahui mengandung metabolit sekunder senyawa seperti flavonoid dan fenolik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi toksisitas akut ekstrak etanol umbi bit (Beta vulgaris L.) terhadap larva Artemia salina Leach dengan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) yang ditunjukkan dengan nilai LC50. Penelitian eksperimental ini menggunakan 180 ekor larva Artemia salina Leach yang dibagi menjadi 1 kontrol negatif dan 5 kelompok seri konsentrasi ekstrak, masing-masing terdiri dari 10 ekor larva dengan replikasi 3 kali untuk tiap perlakuan. Konsentrasi ekstrak berturut-turut adalah 1000, 500, 200, 100 dan 50 ppm. Hasil pengamatan adalah terhadap larva yang mati 24 jam setelah pemberian ekstrak. Hasil dari analisis probit menunjukkan nilai LC50 dari ekstrak etanol umbi bit (Beta vulgaris L.) adalah 239.82 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol umbi bit (Beta vulgaris L.) memiliki potensi toksisitas akut terhadap larva Artemia salina Leach menurut metode BSLT yang ditunjukkan dengan nilai LC50 < dari 1000 ppm.
This study explained Maarak Bungo Lamang in Nagari (district) Luak Kapau, South Solok Regency. Maarak Bungo Lamang is one of Nagari Luak Kapau traditions to welcome the birthday of Prophet Muhammad SAW or Maulid Nabi among the people of Nagari Luak Kapau, which still exists today with a study of form, procession, and meaning. This study described the problem of form Bungo Lamang, the procession Maarak Bungo Lamang, the meaning of Maarak Bungo Lamang in the Prophet's Birthday ceremony in Nagari Luak Kapau. This research was conducted with a qualitative approach, with a descriptive method. The data were collected using observation techniques, literature study, interviews, and documentation. The research instrument was the researcher himself as the key instrument. The research location was in Nagari Luak Kapau, South Solok Regency. The informants of this research were the leader of the district (wali Nagari), heads of jorong, artists, religious teachers, traditional leaders, and local communities. The data analysis technique used was the data analysis model of Miles and Humberman in Sugiyono. The results of this study indicated that Maarak Bungo Lamang is a traditional ceremony that has existed for a long time. Starting from Bungo Lamang, which used to be just a cooked lamang decorated with newsprint, has been made to vary with the times. Bungo Lamang consists of cooked lamang decorated with oil paper, cardboard, wood talampuang, shell, etc. The Maarak Bungo Lamang procession is carried out after the prayer midday until before the Asr prayer by surrounding Luak Kapau Nagari from the Nagari border to the field. The community still maintains the meaning of Maarak Bungo Lamang in Luak Kapau Nagari as a form of gratitude for the birth of the Prophet Muhammad or what is commonly called the Maulid Nabi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.