2022
DOI: 10.34012/jkpi.v3i1.1778
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penatalaksanaan Pasien Demam Tifoid Rawat Inap Di Rsud H. Abdul Manan Simatupang Kisaran

Abstract: Kejadian demam tifoid di  Indonesia sekitar 760-810 kasus per 100.000 penduduk setiap tahunnya, dengan angka kematian 3,1-10,4%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran diagnostik dan penatalaksanaan pasien demam tifoid rawat inap. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain studi kasus. Populasi seluruh data pasien demam tifoid rawat inap di RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran dan jumlah sampel yang ditentukan sebanyak 100 data yang diambil oleh petugas rekam medik. Penelitian i… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
Order By: Relevance
“…Penyakit ini didapatkan sepanjang tahun cenderung meningkat (Elisabeth et al, 2017). Kemenkes RI tahun 2018 mengemukakan bahwa insiden tifoid di Indonesia masih sangat tinggi berkisar 350-810 per 100.000 penduduk dengan angka kematian diperkirakan sekitar 3,1-10,4% sebagai akibat dari keterlambatan diagnosis serta pengobatan (Rahimi et al, 2022). Penyakit ini tersebar di wilayah dengan insidensi yang tidak berbeda jauh antar daerah (Saputra et al, 2017) Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat, prevalensi demam tifoid di Provinsi NTB pada tahun 2017 sebesar 1,9%, dan tersebar di seluruh kabupaten atau kota (Dinkes NTB, 2017).…”
Section: A Pendahuluanunclassified
“…Penyakit ini didapatkan sepanjang tahun cenderung meningkat (Elisabeth et al, 2017). Kemenkes RI tahun 2018 mengemukakan bahwa insiden tifoid di Indonesia masih sangat tinggi berkisar 350-810 per 100.000 penduduk dengan angka kematian diperkirakan sekitar 3,1-10,4% sebagai akibat dari keterlambatan diagnosis serta pengobatan (Rahimi et al, 2022). Penyakit ini tersebar di wilayah dengan insidensi yang tidak berbeda jauh antar daerah (Saputra et al, 2017) Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat, prevalensi demam tifoid di Provinsi NTB pada tahun 2017 sebesar 1,9%, dan tersebar di seluruh kabupaten atau kota (Dinkes NTB, 2017).…”
Section: A Pendahuluanunclassified
“…Typhoid fever is an acute infectious disease of the small intestine caused by the bacterium Salmonella Typhi, with symptoms of fever for more than a week which causing digestive disorders and can reduce the level of consciousness (Ardiaria, 2019). Symptoms of typhoid fever vary widely, initially fever with a gradual increase in temperature in the first three days, then continuous headache, flatulence and pain, anorexia, nausea, and constipation, then often followed by diarrhea, nosebleeds, apathy, and psychological symptoms (Rahimi et al, 2021). Typhoid fever in this application is divided into three levels, namely negative, weak positive, and strong positive.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%