Pendampingan Bagi Guru RA di Pandeglang-Banten dalam Memanfaatkan Media ICT Berbasis Proyektor Interaktif

Abstract

Pendidikan anak usia dini (PAUD) memiliki peran penting dalam pembentukan pribadi anak-anak, khususnya bagi anak-anak usia lima tahun. Tidak mudah untuk mengajar anak-anak, terutama mengembangkan keterampilan anak yang lebih fokus pada pemanfaatan simbol atau bahasa. Dalam hal ini, konsep yang dibangun siswa berdasarkan pada apa yang mereka rasakan secara angsung melalui panca indera atau pe-ngalaman. Untuk mengajarkan konsep dan konten materi pelajaran kepada siswa RA harus menggunakan konteks nyata yang dipahami oleh siswa, sehingga apa yang mereka pelajari di kelas sama dengan apa yang mereka alami. Guru RA harus memiliki keterampilan dalam menggunakan media pembelajaran yang akan membantu proses pembelajaran di kelas. Salah satu media yang digunakan adalah teknologi TIK. Kegiatan pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru RA di Kabupaten Pandeglang-Banten dalam memanfaatkan media ICT berbasis proyektor interaktif, yang dilaksanakan pada Bulan Desember tahun 2018. Dalam kegiatan pendampingan, melibatkan 56 orang guru RA, dua pembicara, lima orang mahasiswa, dan enam orang dosen dari jurusan pendidikan matematika di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil pendampingan menunjukkan bahwa guru sangat antusias dalam sosialisasi pemanfaatan media ICT berbasis proyektor interaktif, guru sangat terampil dalam mengoperasionalkan media pembelajaran menggunakan media ICT berbasis proyektor interaktif dan siswa sangat aktif ketika proses pembelajaran dengan menggunakan ICT berbasis proyektor interaktif.

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Mewarnai bagi Guru dan Siswa TK Islamic Kids Corner Bogor

“…Beberapa pelaksanan PkM lainnya terkait pengembangan media pembelajaran yang dapat diindentifikasi adalah dari Hariyani & Rahaju, (2019) yang menggunakan media visual kinestetik bagi anak autis di sekolah luar biasa (SLB) Autis Laboratorium Malang. Sobiruddin et al, (2020) melaksanakan PkM yang focus pada pemanfaatan media ICT berbasis proyektor interaktif bagi guru Raudlatul Athfal (RA) di Pandeglang-Banten. Guntoro et al (2020) focus pada pemanfaatan aplikasi sebagai media bantu edukasi agama Islam untuk anak usia dini.…”

“…Selanjutnya, sebagai rangkaian akhir dari kegiatan PkM, tim pelaksana melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2022. Kegiatan monitoring dilaksanakan untuk memantau sejauh mana para guru dapat mengimplementasikan materi-materi pelatihan pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran dalam proses pembelajaran bersama siswa (Guntoro et al, 2020;Hariyani & Rahaju, 2019;Hikmawati et al, 2021;Kosasih et al, 2018;Kosasih dkk., 2021;Kosasih dkk., 2021;Nisa et al, 2021;Novitasari & Nurfiqih, 2022;Riyanti, 2020;Robby et al, 2022;Sobiruddin et al, 2020). Hasilnya menunjukkan bahwa para guru sudah terampil dalam pengembangan media berbasis mewarnai dengan jenis bird house painting kit, finger family puppet, windmill coloring, dan painting kit plushie key-chain.…”

Strategi Guru Pendidikan Anak Usia Dini dalam Menghadapi era Society 5.0

“…Aplikasi smartphone yang sering digunakan yakni whatsapp group untuk membagikan media, melihat kehadiran, memberikan pengumuman, maupun sebagai sarana belajar pendidikan anak usia dini (Aprianti & Sugito, 2022;Nur Miyanti, 2021). Selanjutnya penggunaan proyektor dan laptop di dalam kelas untuk menyajikan film menjadi sangat menarik karena anak merasakan suasana baru dalam menonton film (Sobiruddin et al, 2020). Tidak hanya untuk menonton film di dalam kelas saja, optimalisasi penggunaan dalam pemebalajaran anak usia dini guru dituntut untuk menguasai aplikasi untuk kelas online seperti Zoom (Ismawati & Prasetyo, 2020;Rezeki et al, 2021.…”

“…"Medianya difoto kepada anak lewat WA lalu pas tatap muka anak boleh pegang medianya" (Partisipan tiga, 22 Juni 2022) Hasil wawancara yang menyatakan bahwa pada pembelajaran era Society 5.0 media yang digunakan harus dapat digunakan pada pembelajaran daring maupun tatap muka, menjadikan guru lebih kreatif untuk mencari media yang sesuai. Ketika menggunakan media film, maka film dapat diputar melalui aplikasi Zoom saat pembelajaran daring, kemudian saat di kelas film dapat diputar menggunakan laptop dan proyektor (Sobiruddin et al, 2020). Selain itu guru dapat membuat media pembelajaran dan menunjukkan kepada anak saat pembelajaran daring melalui Whatsaap lalu saat pembelajaran di kelas anak dapat memegang langsung media tersebut (Kristiawan et al, 2021).…”

Penggunaan Aplikasi Teleconference sebagai Penunjang Pembelajaran Secara Online pada TKIT Insan Mulia Dua di Sleman Yogyakarta

“…Saat pandemik COVID-19 sekarang ini, mewajibkan sektor pendidikan tidak terkecuali sekolah TK IT Insan Mulia dua untuk siswanya belajar secara daring dari rumah, selama covid ini sekolah gunakan hanya WhatsApp dalam memberikan pembelajaran yang dimana pembelajaran tersebut dibroadcast 1 kali seminggu dengan isi broadcast kegiatan apa saja yang dilakukan selama 5 hari yaitu senin-jummat, dan orang tua diminta melaporkan hasil kegiatan tersebut meskipun tidak ada kewajiban untuk melapor, sehingga belum ada interaksi sesama murid dan guru selama pandemik covid -19 yang menyebabkan beberapa siswa kadang malas melaksanakan kegiatan yang sudah disusun guru tersebut.Untuk mengajarkan konsep dan konten materi pembelajaran kepada siswa RA harus menggunakan konteks nyata yang dipahami oleh siswa (Sobiruddin et al, 2020).…”