2018
DOI: 10.31942/mgs.v4i1.946
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

PENDIDIKAN BERBASIS KESETARAAN GENDER: Studi Kebijakan Pemerintah dan Aplikasinya dalam Pendidikan

Abstract: Gender equality-based education is education that accommodate gender differences. This study aims to reveal the gender sensitivity in social and educational as well as identify government policies in building gender equality and its applications in formal education. This study is qualitative with an inventory of government policies in building gender equality, and then analyze it with the reality of education in Indonesia. The approach used in this study is referring to the normative approach to the study of g… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
2
0
6

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
6
Order By: Relevance
“…Ketidaksetaraan gender mendeskripsikan bahwa telah terjadi kesenjangan dimana salah satu jenis kelamin lebih diunggulkan dari yang lainnya atau dengan kata lain tidak setara. Munculnya berbagai permasalahan gender dalam pendidikan sekolah menunjukkan masih belum mampunya stereotip gender dihilangkan (Ulya, 2018). (Manda & Suardi, 2017).…”
Section: Resultsunclassified
“…Ketidaksetaraan gender mendeskripsikan bahwa telah terjadi kesenjangan dimana salah satu jenis kelamin lebih diunggulkan dari yang lainnya atau dengan kata lain tidak setara. Munculnya berbagai permasalahan gender dalam pendidikan sekolah menunjukkan masih belum mampunya stereotip gender dihilangkan (Ulya, 2018). (Manda & Suardi, 2017).…”
Section: Resultsunclassified
“…Sedangkan untuk laki-laki diharapkan berperan dalam menopang ekonomi keluarga sehingga harus banyak memilih jurusan keahlian-keahlian ilmu keras, teknologi, dan industri (Ulya, 2018). Namun demikian, Christiani (2015) menyatakan bahwa telah terjadi pergeseran sejak tahun 2004 mulai banyak perempuan yang mulai masuk dalam ranah publik yaitu sebagai guru.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Aturan dan peraturan pemerintah harus memperhatikan modal kerja (angka), kehadiran inisiatif, dukungan untuk karir perempuan, motivasi untuk memulai program tersebut, kredibilitas manajemen senior pada isu-isu kesetaraan, pendidikan, keterampilan karyawan dan, jumlah dan lokasi perempuan dalam organisasi, kehadiran perempuan dalam organisasi (Ulya, 2018). Faktor sosiologis prediktif untuk Dominasi laki-laki termasuk visibilitas isu-isu kesetaraan di kalangan masyarakat umum, visibilitas gejala dominan lakilaki di depan umum, dan jumlah dan relevansi peristiwa yang merayakan hasil Perjuangan Perempuan Termasuk Aspek Makroekonomi juga.…”
Section: Glass Ceilingunclassified