Pendidikan Kesehatan dengan Media Film “Derita Tiada Akhir” Menggugah Pengantin Remaja dalam Menggunakan Kontrasepsi Modern

Kusyanti, Tatik; Sukandar, Hadyana; Husin, Farid

doi:10.21927/jnki.2016.4(3).157-162

Cited by 3 publications

(3 citation statements)

References 7 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Kemudian adegan saat tokoh utama (Dara) memegang testpack dengan dua garis dimana hal itu menunjukkan bahwa ia hamil Menurut Tatik (2017) media pendidikan film yang dimana didalamnya terdapat materi sesuai dengan realita hidup di masyarakat terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap terkait peningkatan status kesehatan seseorang. 15…”

Section: Pembahasan 1 Stimulus Atau Paparan Konten Kesehatanunclassified

Media Edukasi Promosi Kesehatan Melalui Film Dalam Menumbuhkan Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Kesehatan Reproduksi Pada Remaja

Husodo

Purnamawati

2021

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip)

View full text Add to dashboard Cite

One way to provide adolescent reproductive health education is through film media. Films are a collection of events that occur in unique human life and are poured into the screen. Signs produced by humans are used as visuals that can be seen from various perspectives and provide a separate message for each individual. “Dua Garis Biru” is a form of reproductive and sexual health promotion in form of movie for teenager, which is an attractive ways for teenager to understand the information about reproductive and sexual health. This study aims to explain how the understanding of reproductive health content delivered through the movie "Dua Garis Biru" to teenager at Junior High School X Semarang City. This research was conducted using quantitative descriptive method and cross sectional design. The population in this research were 567 students from 8th and 9th grade of 2020/2021 academic year who attended Junior High School X Semarang City. The total of sample in this study is 85 respondents who were determined through the calculation of the Slovin formula. The results showed that the knowledge and attitudes of respondents who are already good after receiving information on adolescent reproductive health content through “Dua Garis Biru” were 58.8% and 68.2%. “Dua Garis Biru” can be used as a media in providing adolescent reproductive health education in schools.

show abstract

Section: Pembahasan 1 Stimulus Atau Paparan Konten Kesehatanunclassified

Media Edukasi Promosi Kesehatan Melalui Film Dalam Menumbuhkan Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Kesehatan Reproduksi Pada Remaja

Husodo

Purnamawati

2021

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip)

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Film merupakan media pendidikan yang mampu memuat materi sesuai dengan realita kehidupan masyarakat dan efektif untuk meningkatkan pengetahuan serta sikap seseorang. yang dimana didalamnya terdapat materi sesuai dengan realita hidup di masyarakat terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap terkait peningkatan status kesehatan seseorang (Kusyanti et al, 2017). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan pada komunitas HIV Afrika-Amerika dimana film berdampak pada upaya pencegahan HIV.…”

Section: Preventiaunclassified

Film dan Focus Group Discussion: Strategi Promosi Kesehatan untuk Menurunkan Stigma Masyarakat terhadap Orang dengan HIV/AIDS

2022

View full text Add to dashboard Cite

People Living with HIV/AIDS in Demak, Indonesia were still facing social stigma. This research aims to analyze the influence of film and focus group discussions on stigma. A quasi-experimental study with a non-equivalent control group pre-test and post-test design was applied. This research was conducted in two villages, Ngemplik Wetan as the intervention group and Tembok as the control group. The film with focus group discussion was given four times for one month, only to the intervention group. To measure stigma, the Wilcoxon test was used to compare between pre-test and post-test in a group meanwhile the Mann-Whitney test was used to compare between groups. The sample was determined by purposive sampling and used the comparison formula of two sample proportions. The sample of each group is 45 respondents. The results showed that the intervention group have a significant difference in stigma (p is 0.000; Z is -4.716; CI is 95 percent) and the average stigma decreased by 3.65. Whereas the control group did not have a significant difference in stigma (p is 0.200; Z is -0.924; CI is 95 percent) and the average stigma decreased by 0.78. Film and focus group discussions can be used as a health promotion strategy to reduce the social stigma toward ODHA. Orang dengan HIV/AIDS yang bertempat tinggal di Demak, Indonesia masih mengalami stigma dari masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh film dan focus group discussions pada stigma. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental study with a non-equivalent control group pre-test and post-test. Penelitian ini dilaksanakan di dua desa; Desa Ngempik Wetan sebagai kelompok intervensi, sedangkan Desa Tembok sebagai kelompok kontrol. Intervensi berupa film dan diskusi kelompok hanya diberikan pada kelompok intervensi sebanyak empat kali dalam sebulan. Untuk membandingkan stigma pre-test dan post-test masing-masing kelompok digunakan uji statistik Wilcoxon. Sedangkan uji Mann-Whitney digunakan untuk membandingkan antar kelompok. Sampel penelitian ditentukan dengan purposive sampling dan rumus perbandingan dua proporsi. Sampel diperoleh 45 responden untuk masing-masing kelompok. Hasil pretest-posttest penelitian menunjukkan kelompok intervensi memiliki perbedaan stigma yang bermakna (p sama dengan 0.000; Z sama dengan 4.716; CI sama dengan 95 persen) dan penurunan nilai rata-rata stigma sebesar 3.65. Sementara itu kelompok kontrol menunjukkan perbedaan stigma yang tidak bermakna (p sama dengan 0.200; Z sama dengan -0.924; CI sama dengan 95 persen) dan nilai rata-rata stigma turun hanya sebesar 0.78. Film dan focus group discussions dapat digunakan sebagai strategi promosi kesehatan untuk mengurangi stigma masyarakat terhadap ODHA.

show abstract

“…Alasan berikutnya yang menguatkan pentingnya dilakukan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Kusyanti et al (2017) Selain didukung oleh sejumlah penelitian di atas, proyek ini juga bertujuan untuk menjelaskan bagaimana hambatan-hambatan komunikasi yang terjadi dalam penyampaian pesan komunikasi kesehatan di Asmat. Selain itu, penelitian ini juga berupaya mengembangkan media promosi kesehatan berupa film untuk memberikan kesadaran hidup bersih dan sehat.…”

Section: Pendahuluanunclassified

“The Hygienic and the Dirty” (Health Communication Film About Healthy Lifestyle for Asmat Tribe)

Putera¹,

Siburian²,

Vancasavio³

et al. 2020

Diakom

View full text Add to dashboard Cite

Healthy lifestyle is one of the human development objective in Asmat regency in Papua. The researcher conducted ethnography for three months in Agats, the city of Asmat to study the cultural practice through Asmat Tribe daily communication. This study aims to obtain a description of a clean and healthy lifestyle, know the obstacles that occur in the process of delivering health communication and develop films that can provide awareness to implement a clean and healthy lifestyle in the Asmat Tribe. This study uses a qualitative method with an ethnographic approach. The results showed that community awareness was still low, obstacles to the delivery of health communication occur because of education, geography, and culture. Then the results of experience and ethnographic products are developed in a short film about a healthy lifestyle. The film titled "Si Bersih and Si Jorok" prioritizes the context of local culture and daily practices typical of the Asmat tribe as reflected in the accent, setting, characterization, music, and story line.

show abstract

Pendidikan Kesehatan dengan Media Film “Derita Tiada Akhir” Menggugah Pengantin Remaja dalam Menggunakan Kontrasepsi Modern

Abstract: AbstrakPernikahan remaja (10-19 tahun)

Cited by 3 publications

References 7 publications

Media Edukasi Promosi Kesehatan Melalui Film Dalam Menumbuhkan Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Kesehatan Reproduksi Pada Remaja

Media Edukasi Promosi Kesehatan Melalui Film Dalam Menumbuhkan Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Kesehatan Reproduksi Pada Remaja

Film dan Focus Group Discussion: Strategi Promosi Kesehatan untuk Menurunkan Stigma Masyarakat terhadap Orang dengan HIV/AIDS

“The Hygienic and the Dirty” (Health Communication Film About Healthy Lifestyle for Asmat Tribe)

Contact Info

Product

Resources

About