2019
DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v3i0.28542
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penentuan Awal Waktu Subuh Menggunakan Sky Quality Meter Pada Variasi Deklinasi Matahari

Abstract: <p class="AbstractEnglish"><strong>Abstract:</strong> Determination of the beginning of the prayer time is very important for Muslims because it is one of the prayer pillars. However, the determination of beginning morning prayer is still difficult, because the sun is below the horizon. The determination of the beginning of dzuhur, ashr, and maghrib times are easier since the sun's shadow is still clearly visible. The sun position is determined by sun declination. The sun declination value is… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2

Citation Types

0
2
0
3

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

1
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
3
Order By: Relevance
“…Dalam Al-Qur'an surat An-Nisa :103 konsekuensi logis dari ayat ini adalah salat tidak bisa dilakukan sembarang waktu, melainkan harus mengikuti atau berdasarkan dalildalil baik Al-Qur'an maupun Hadist (4). Penenentuan akurat waktu zuhur, ashar, maghrib tidak begitu sulit karna dapat dengan jelas diukur dengan panjang bayangan melalui pergerakan posisi matahari (5).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dalam Al-Qur'an surat An-Nisa :103 konsekuensi logis dari ayat ini adalah salat tidak bisa dilakukan sembarang waktu, melainkan harus mengikuti atau berdasarkan dalildalil baik Al-Qur'an maupun Hadist (4). Penenentuan akurat waktu zuhur, ashar, maghrib tidak begitu sulit karna dapat dengan jelas diukur dengan panjang bayangan melalui pergerakan posisi matahari (5).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Waktu salat Subuh dan Isya tidak dapat ditentukan dengan melihat bayangan benda karena Matahari berada di bawah horizon. Fajar sadik dapat dilihat secara langsung atau dapat ditentukan dengan mengukur perubahan kecerahan langit yang disebabkan pembiasan cahaya Matahari menggunakan SQM (11). Dengan ini peneliti mengambil judul Teknik menentukan waktu hilangnya syafaq (cahaya mega merah) menggunakan sky quality meter (SQM) dengan metode titik potong (cutoff) bertujuan untuk mengetahui proses pengambilan data menggunakan sky quality meter (SQM) dan mendapatkan titik pototng guna mengetahui waktu hilangnya syafaq (cahaya merah) melalui pemrosesan pada Microsoft office excel dan MATLAB.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…The standard was obtained by the government team, known as the Rukyah Reckoning Agency with one of the members being Prof. Thomas Djamaluddin who is an astronomer. The data collection was carried out in Labuan Bajo, Indonesia using a non-image sensor called the Sky Quality Meter (SQM) [2]. Referring to Al-Quran, Surah Al-Baqarah 187:…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%