Penelitian pencarian agen tabir surya alami terus dikembangkan untuk mendapatkan agen tabir surya yang lebih aman. Tabir surya diperlukan untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet (UV). Sinar UV dapat bermanfaat bagi tubuh, namun menjadi berbahaya jika berlebih. Kemampuan suatu bahan dalam melindungi dari bahaya sinar UV biasa dinyatakan dalam sun protection factor (SPF). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai SPF ekstrak metanol daun rambutan (Nephelium lappaceum). Penelitian ini nantinya dapat digunakan untuk menambah wawasan mengenai potensi daun rambutan untuk digunakan sebagai agen tabir surya alami. Proses ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol. Pengukuran nilai SPF dilakukan secara in vitro menggunakan metode spektrofotometri kemudian nilai absorbansi yang diperoleh dihitung menggunakan persamaan Mansur. Proses ekstraksi menghasilkan ekstrak pasta hitam kehijauan beraroma khas daun. Ekstrak metanol daun rambutan dengan konsentrasi 100, 200, 300, 400, 500, dan 1000 ppm memiliki kemampuan proteksi terhadap sinar UV, dinyatakan dalam nilai SPF berturut-turut sebesar 5,710; 10,398; 16,320; 20,920; 26,152; dan 37,983. Hasil yang berbeda dari tanaman yang sama dapat terjadi dikarenakan pengambilan bagian tubuh tanaman yang berbeda untuk diekstrak serta penggunaan jenis pelarut organik yang berbeda untuk proses ekstraksinya. Dalam penelitian ini, ekstrak metanol daun rambutan pada konsentrasi 100 dan 200 ppm memiliki kemampuan proteksi minimal, konsentrasi ekstrak 300-500 ppm memiliki kemampuan proteksi sedang, sedangkan konsentrasi ekstrak 1000 ppm memiliki kemampuan proteksi tinggi