2015
DOI: 10.22146/ijccs.6641
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penerapan Algoritma Invasive Weed Optimnization untuk Penentuan Titik Pusat Klaster pada K-Means

Abstract: AbstrakK-means merupakan salah satu algoritmaclustering yang paling populer. Salah satu alasan dari kepopuleran K-means adalah karena mudah dan sederhana ketika diimplementasikan. Namun hasil klaster dari K-means sangat sensitif terhadap pemilihan titik pusat awalnya. K-means seringkali terjebak pada solusi lokal optima. Hasil klaster yang lebih baik seringkali baru bisa didapatkan setelah dilakukan beberapa kali percobaan. Penyebab lain seringnya K-means terjebak pada solusi lokal optima adalah karena cara pe… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2018
2018
2021
2021

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(4 citation statements)
references
References 8 publications
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Proses ketiga adalah perhitungan kualitas klaster dengan membandingkan nilai cluster variance dengan cluster variance jumlah klaster sebelumnya (Seputra et al, 2017). Penentuan titik pusat klaster awal secara mean based dari anggota klaster yang terbentuk berdasarkan jumlah klaster yang dipilih menyebabkan k-means melakukan pencarian calon titik pusat klaster baru disekitar titik pusat klaster awal yang telah terbentuk (Pratama & Harjoko, 2017). Sehingga memungkinkan terbentuk sebuah klaster yang tidak mencerminkan karakteristik dari klaster tersebut.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Proses ketiga adalah perhitungan kualitas klaster dengan membandingkan nilai cluster variance dengan cluster variance jumlah klaster sebelumnya (Seputra et al, 2017). Penentuan titik pusat klaster awal secara mean based dari anggota klaster yang terbentuk berdasarkan jumlah klaster yang dipilih menyebabkan k-means melakukan pencarian calon titik pusat klaster baru disekitar titik pusat klaster awal yang telah terbentuk (Pratama & Harjoko, 2017). Sehingga memungkinkan terbentuk sebuah klaster yang tidak mencerminkan karakteristik dari klaster tersebut.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…However, the K-Means method has problems in the clustering process. According to literature (Anggodo et al, 2017;Arai & Ridho Barakbah, 2007;Jumadi, 2013;Pratama & Harjoko, 2015;Saputra, 2020) states that the clustering results of the K-Means method are sensitive to the selection of cluster centre points. For each clustering process by randomly selecting the centre of the cluster (centroid), the kmeans method can produce different clustering.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Hal itu nampak pada perbedaan hasil cluster yang seringkali berbeda pada beberapa perulangan percobaan dengan titik awal yang berbeda juga. Hasil cluster mempunyai variasi dan terkadang percobaan lebih banyak menghasilkan hasil yang lebih baik pula [8]. Fungsi tujuan dari K-means adalah menemukan solusi dimana tidak ada solusi lain yang memiliki nilai SSE (Sum Squared Error) lebih kecil dari solusi yang ditemukan [9].…”
unclassified