Penerapan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar Untuk Menentukan Diagnosa Hama Dan Penyakit Tanaman Tembakau

Abstract

Teknik pengetahuan yang dimiliki petani secara tradisional memiliki beberapa kekurangan, salah satu yang paling utama adalah proses penentuan hama dan penyakit pada tanaman tembakau serta pemberian solusi yang memerlukan waktu cukup lama dan biaya yang cukup besar.Hal inilah yang seringkali membuat para petani tembakau mengalami kerugian. Dengan adanya sebuah sistem pakar maka para petani tembakau tidak akan mengalami kesulitan untuk mendiagnosa hama dan penyakityang menyerang tanaman tembakau. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dibuat suatu sistem pakar untuk mendiagnosa hama dan penyakit pada tanaman tembakau menggunakandengan teknik penelusuran data forward chaining, dan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic.Net,serta menggunakan database MySQL. System ini diharapkan dapat menganalisa beberapa gejala yang ada sehingga dapat menghasilkan keluaran yang lebih akurat.

Sistem Pakar Diagnosis Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Kangkung Menggunakan Metode Forward Chaining

“…Oleh karena itu dibutuhkan seorang ahli untuk menyampaikan pengetahuan tentang cara pengendalian yang baik dan benar. Tetapi dengan jumlah ahli pertanian yang terbatas, untuk membantu permasalahan petani dan untuk konsultasi dengan seorang ahli menjadi hambatan bagi petani karena memerlukan biaya, jarak dan waktu (Mukhlisoh et al, 2016). (Wajidi & Nur, 2021).…”

Penerapan Metode Certainty Factor pada Sistem Pakar Diagnosa Hama dan Penyakit pada Tanaman Tomat

“…Sistem pakar sudah banyak diteliti dan dikembangkan pada berbagai permasalahan untuk hama dan penyakit pada tanaman tomat [4]- [6]. Penelitian sistem pakar terkait hama dan penyakit tanaman tomat yang telah dilakukan menggunakan data hama dan penyakit serta data gejala dengan jumlah dan jenis yang berbeda-beda : Penelitian dengan 5 data penyakit dan 9 data gejala [6], penelitian dengan 3 data penyakit dan 19 data gejala [4], kemudian penelitian menggunakan 13 data hama dan penyakit serta 34 data gejala [5].…”