Peningkatan kompetensi suatu profesi harus terpenuhi, yaitu dengan cara mengaplikasikan teori yang telah didapatkan selama di pendidikan. Untuk mengaplikasi kan teori tersebut, maka harus melaksanakan praktik di lapangan. Untuk mencapai kompetensi yang diharapkan maka perlu adanya pembimbing klinik yang membimbing praktikan. Oleh karena itu pembmbing harus dibekali dengan metode pembelajaran bimbingan klinik, dalam hal ini adalah perseptorship. Preseptorship merupakan suatu model pembelajaran secara aktif dalam kurun waktu tertentu antara peserta didik dan petugas kesehatan yang berpengalaman. Pelaksanaan peengabdian masyarakat ini adalah sebagai bentuk tri darma pperguruan tinggi yang dilaksanakan selama 2 hari di RSUD Bumiayu. Dalam kegiatan ini peserta mendapatkan materi tentang standard quality and safety education, teaching learning perseptorship model, komunikasi dalam bimbingan klinik dan perilaku asertif, menyusun perencanaan pembelajaran perseptorship, supervise klinik dan dokumentasi, assessment dan evaluasi, role model dalam pendidikan klinik sesuai dengan kurikulum perseptorship bagi tenaga kesehatan. Hasil yang dicapai peserta setelah mengikuti kegiatan ini yaitu adanya peningkatan pengetahuan CI tentang perseptorship ditunjukan dengan peningkatan nilai rata-rata peserta dari 8,75 menjadi 13,18. Hal tersebut menunjukan bahwa adanya peningkatan pengetahuan yang cukup signifikan pada peserta.