Preeclampsia and Eclampsia are prolonged pregnancy complications, with typical symptoms such as hypertension, edema and proteinuria. The dominant factors related to the incidence of preeclampsia has not reveled yet, therefor appropriate prevention and intervention efforts are needed. Idenfitying risk factors of preeclampsia are expected to prevent and to control risk factors appropriately to decrease mothers and infants morbidity and mortality caused by preeclampsia. This research was to identify determinants of maternal factors (age, gravidity, history of hypertension and ANC (antenatal care) to the incidence of preeclampsia. The study was an observational study with case control design to analyze the relationship between determinant Tractors (age, gravidity, history of hypertension and ANC) and the preeclampsia. The case was pregnant and in labor women with preeclampsia, while The Control was mothers without peeclampsia since pregnancy to delivery. Following then, exposure determinant factors to incidence of preeclampsia was examined. The Renault showed that risk factors were associated with the incidence of preeclampsia included age, history of hypertension and a history of preeclampsia (p value <0.05). The history of hypertension was the riskiest factor by OR 6,42. It was expected that health professionals, especially midwives are capable to provide high quality antenatal care to guarantee early detection of obstetric complications.
Kelas Ibu hamil adalah sarana untuk belajar tentang kesehatan ibu hamil, dengan tatap muka berkelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir. Faktor yang mempengaruhi keikutsertaan ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil adalah faktor karakteristik (umur, pendidikan, pekerjaan, paritas), faktor predisposisi (pengetahuan, sikap, minat, sosial budaya), faktor pendukung (sarana pelayanan kesehatan), faktor pendorong (dukungan keluarga, motivasi, petugas kesehatan dan sosial ekonomi). Jenis penelitian korelasional dengan pendekatan secara cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil TM III di Desa Kalisapu pada bulan Maret-April tahun 2017. Sampelnya sebanyak 30 orang. Pengolahan data dengan aplikasi SPSS versi 16. Uji statistik bivariat dengan Spearman Rank (α = 0,05). Hasil analisis : ada korelasi yang signifikan antara keikutsertaan kelas ibu hamil dengan kecemasan primigravida dalam menghadapi persalinan, dengan p = 0,010 dengan nilai koefisien korelasi Spearman sebesar-0,461 artinya ada korelasi yang kuat antara keikutsertaan kelas ibu hamil dengan kecemasan primigravida. Jika variabel keikutsertaan kelas ibu hamil meningkat maka variabel kecemasan primigravida menurun dan sebaliknya jika variabel keikutsertaan kelas ibu hamil menurun maka variabel kecemasan primigravida akan meningkat. Diharapkan ibu hamil dapat megikuti kelas ibu hamil secara rutin minimal tiga kali.
AbstrakKepatuhan bidan menerapkan standar pelayanan kebidanan bagi kesehatan ibu dan anak mempunyai daya ungkit terhadap kualitas pelayanan antenatal, yang selanjutnya berkontribusi terhadap penurunan angka morbiditas dan mortalitas pada ibu dan bayi. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh motivasi dan kualitas supervisi terhadap kepatuhan bidan dalam deteksi preeklampsia. Jenis penelitian observasional kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 30 Bidan Praktik Mandiri (BPM) dipilih secara proportional. Pengumpulan data dengan kuesioner terstruktur dan observasi langsung. Data dianalisis secara kuantitatif dengan uji korelasi Chi-Square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan BPM yang patuh dalam deteksi preeklampsia (83,30%), bermotivasi tinggi (83,30%) dan kualitas supervisi yang baik oleh Bidan Koodinator (46,67%). Faktor yang berhubungan dengan kepatuhan dalam deteksi preeklampsia adalah motivasi (ρ=0,001) dan kualitas supervisi (ρ=0,0001). Secara bersama-sama (motivasi dan kualitas supervisi) berpengaruh terhadap kepatuhan BPM dalam deteksi preeklampsia. Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kepatuhan secara berurutan adalah kualitas supervisi (p-value=0,001, Exp(B)=8,129) dan motivasi (p-value=0,002, Exp(B)=7,167). Diharapkan bidan koordinator melaksanakan supervisi fasilitatif secara berkala terhadap bidan pelaksana.
ABSTRAK Salah satu penyebab Angka Kematian Ibu (AKI) adalah komplikasi dalam kehamilan maupun persalinan. Komplikasi kehamilan dan persalinan dapat dicegah dengan pemeriksaan antenatal care (ANC) secara teratur. ANC merupakan kunjungan ibu hamil dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kehamilan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Data yang diperoleh dari puskesmas Slawi bulan Januari-Juni tahun 2019 untuk cakupan kunjungan K1 sebanyak 82,1% dan cakupan K4 sebanyak 79%.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kepatuhan kunjungan ANC berdasarkan faktor determinan maternal. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian sejumlah 30 ibu hamil menggunakan teknik accidental sampling dan analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan mayoritas usia ibu reproduktif sebesar 66,67%, status multigravida (kehamilan kedua dan ketiga) sebesar 66.67%, kehamilan normal (60%) dan telah memenuhi standar K1 sebesar 83.33% dan memenuhi standar K4 sebesar 86.67%. Ada hubungan antara usia ibu hamil dengan dengan kepatuhan kunjungan ANC (p value 0,02) dan ada hubungan status paritas dengan kepatuhan kunjungan ANC (p value 0,04) dan tidak ada hubungan komplikasi kehamilan dengan kepatuhan kunjungan ANC.Kata kunci : ibu hamil; kepatuhan; antenatal care ANTENATAL CARE VISIT COMPLIANCE BASED ON MATERNAL FACTORS ABSTRACTOne of the causes of maternal mortality is complications in pregnancy and childbirth. Pregnancy and childbirth complications can be prevented by regular antenatal care visit. ANC is a visit of pregnant women with health workers to get health service in accordance with established standards. Data obtained from Slawi Health Centre in January-June 2019 for coverage of Phase 1 visits was 82.1% and phase 4 coverage was 79%. The objevtive of this study was to determine the regularity of ANC based on maternal determinants. This study was quantitative research with a cross sectional approach. The number of respondents was 30 pregnant women by using accidental sampling technique. The study was conducted in January-March 2020. Bivariate analysis used chi square test. The results showed that pregnant women who did ANC regularly amounted to 86.67%. The results showed that there was a relationship between age with antenatal care visit because the p value was 0.02, there was a relationship between parity with antenatal care visit with p value 0.04, and there was no relationship between pregnancy diagnosis with antenatal care visit because the p value was 0.08. Pregnant women are expected to perform ANC regularly for early detection of complications in pregnancy. Keywords: pregnant women; compliance; antenatal care
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.