2023
DOI: 10.47467/tarbiatuna.v3i2.3752
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penerapan Metode SQ3R untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemahaman Membaca Cerita Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IV MI Cibuntu Bogor

Abstract: Understanding literacy in grade 4 is already a very important part. If you still find many students whose ability to understand the meaning of their reading is poor, it will greatly affect the process of self-development of students and the learning process in class. The ability to understand reading has a big impact on all subjects so that it affects student learning outcomes. The research objective was to improve learning outcomes and reading comprehension using the SQ3R method for fourth grade students MI C… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Hal ini diperkuat oleh permasalahan yang ditemukan dalam penelitian (Nurkaidah & Kartika, 2023) Guru memegang peranan penting dalam mendesain pembelajaan membaca pemahaman tersebut dengan baik Bagaimana memilih metode yang tepat, efektif dan efisien dalam proses pembelajaran. Selama ini guru melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan LKS, mengikuti alur kurikulum, dan melakukan kegiatan yang lebih banyak dikuasai guru (teacher center) sehingga siswa merasa bosan, tidak fokus, malas dan kegiatannya menjadi monoton.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal ini diperkuat oleh permasalahan yang ditemukan dalam penelitian (Nurkaidah & Kartika, 2023) Guru memegang peranan penting dalam mendesain pembelajaan membaca pemahaman tersebut dengan baik Bagaimana memilih metode yang tepat, efektif dan efisien dalam proses pembelajaran. Selama ini guru melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan LKS, mengikuti alur kurikulum, dan melakukan kegiatan yang lebih banyak dikuasai guru (teacher center) sehingga siswa merasa bosan, tidak fokus, malas dan kegiatannya menjadi monoton.…”
Section: Pendahuluanunclassified