2018
DOI: 10.31764/civicus.v6i1.636
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penerapan Pendidikan Karakter Terhadap Efektifitas Penggunaan Kurikulum 2013 Dalam Persepektif Moral Bangsa Di Sma Nurul Jannah Nw Ampenan

Abstract: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan pendidikan karakter terhadap efektifitas penggunan kurikulum 2013 dalam persepektif moral bangsa dan untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru dalam penerapan kurikulum 2013. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan snowball sampling. Informan kunci dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, waka kurikulum, wali kelas, guru dan siswa. Data penelitian diperoleh melalui tehnik obse… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2019
2019
2020
2020

Publication Types

Select...
4

Relationship

1
3

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Tantangan yang dihadapi guru dalam memadukan pendidikan karakter adalah keterbatasan keterampilan bagi siswa ABK, pemahaman siswa ABK yang terbatas, keterbukaan orang tua terhadap perkembangan anak yang kurang memadai, serta keterbatasan tenaga dan waktu guru. [14]; [15] d [19] Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Indonesia dirancang untuk mempersiapkan orang-orang yang baik, yaitu orang-orang yang mencintai negaranya, yang berjiwa patriotisme, dan juga rasa orang tua yang terwujud dalam sikap disiplin, jujur dan toleran. Semua warga negara, termasuk anak-anak dengan kebutuhan unik di semua tingkat pendidikan dasar, menengah dan tinggi, harus dibekali dengan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan.…”
Section: Sekolahunclassified
“…Tantangan yang dihadapi guru dalam memadukan pendidikan karakter adalah keterbatasan keterampilan bagi siswa ABK, pemahaman siswa ABK yang terbatas, keterbukaan orang tua terhadap perkembangan anak yang kurang memadai, serta keterbatasan tenaga dan waktu guru. [14]; [15] d [19] Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Indonesia dirancang untuk mempersiapkan orang-orang yang baik, yaitu orang-orang yang mencintai negaranya, yang berjiwa patriotisme, dan juga rasa orang tua yang terwujud dalam sikap disiplin, jujur dan toleran. Semua warga negara, termasuk anak-anak dengan kebutuhan unik di semua tingkat pendidikan dasar, menengah dan tinggi, harus dibekali dengan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan.…”
Section: Sekolahunclassified
“…[18] Pengawasan juga berfungsi sebagai alat untuk memantau aktivitas kegiatan manajemen mulai dari memantau dan menilai perencanaan dan pelaksanaan, apakah terdapat kesalahan dan penyimpangan atau tidak, dan kemudian dilakukan perbaikan serta mencegah agar kesalahan dan penyimpangan tidak terulang kembali. [19] Kepala sekolah dalam melaksanakan fungsi controlling dengan mengacu pada keberhasilan kepala sekolah yaitu berdasarkan tindakan yang dilakukan oleh kepala sekolah itu sendiri. Pengawasan (controlling) yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum.…”
Section: Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guruunclassified
“…Oleh karena itu, agar tidak terjadi kemerosotan moral anak maka yang perlukan dilakukan adalah meningkatkan pendidikan karakter di kawasan pariwisata, karena pendidikan karakter sangatlah penting untuk membentuk kepribadian anak, hal ini sesuai hasil penelitian menjelaskan bahwa pendidikan karakter yang dimilki anak yakni karakter religius, jujur, toleransi, peduli sosial, tanggung jawab, peduli lingkungan, bersahabat dan demokratis. Nilai karakter tersebut sebagai penopang peningkatan karakter anak dalam menghadapi globalisasi [17].…”
Section: E Simpulan Dan Saranunclassified