Pandemi Covid-19 membawa dampak yang signifikan bagi UMKM di Yogyakarta. Lebih dari 55 persen konsumen tidak dapat mengakses produk-produk UMKM, sehingga menurunkan omzet penjualan UMKM. Akibatnya sekitar 44 persen UMKM terpaksa melakukan lay-off atau menekan jumlah tenaga kerja, UMKM di Dusun Serut Palbapang Bantul juga mengalami permasalahan antara lain kesulitan bahan baku serta kenaikan harga terutama bagi industri rumah tangga yang berbahan baku dari luar dusun. Permasalahan lainnya kapasitas sumber daya masyarakat yaitu minimnya pengetahuan kemampuan dalam mengelola sistem informasi manajemen dan inovasi agar tercipta diversifikasi pasar guna meningkatkan produksi. Untuk itu perlu dikembangan program berbasis partisipasi masyarakat. Metode yang digunakan melalui program KKN PPM yakni pendampingan bersama mahasiswa KKN IT 139 melakukan sosialisasi dengan para tokoh dan pelaku bisnis di Serut, pemetaan potensi dan produk UMKM, pendampingan penataan proses produksi dan pemasaran produk UMKM meliputi identifikasi alternatif supplier bahan baku, membuat inovasi produk, pengembangan mitra pemasaran, pembuatan sistem informasi manajemen dan pelatihan untuk pemasaran produk UKM berbasis digital marketing.
Hasil dan implikasinya program ini berupa berupa SIM Pemasaran UMKM yang secara konsep merupakan minimarket dusun, aneka produk UMKM padukuhan dapat memajang atau mempromosikan produk pada setiap etalase yang telah disediakan. Secara teknis website ini dikelola oleh karang taruna bekerjasama dengan dasawisma. Karang taruna berperan sebagai admin website sedangkan dasa wisma berperan sebagai pendorong UMKM agar dapat mempromosikan aneka produk padukuhan. Simpulannya bahwa sistem informasi manajemen berbasis online dapat mengintegrasikan potensi UMKM dan tercipta diversifikasi pasar guna meningkatkan produksi dan melakukan penjualan secara efektif.