Pengalaman Perawat Saat Terkonfirmasi Covid-19 Di Rumah Sakit Dokter H. Mochammad Ansari Saleh Banjarmasin

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengekplorasi pengalaman perawat yang bekerja di rumah sakit dokter H. Mochammad Ansari Saleh Banjarmasin saat terkonfirmasi COVID-19. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam pada tujuh perawat di rumah sakit tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengeksplorasi pengalaman perawat saat terkonfirmasi COVID-19. Ada tujuh responden yang terlibat pada penelitian ini. Tujuh responden ini adalah perawat yang merawat pasien terkonfirmasi COVID-19 yang masih berkerja di ruangan COVID-19 setelah dinyatakan sembuh dari COVID-19. Hasil penelitian menemukan 6 tema utama yaitu: 1) Proses penularan COVID-19; 2) Alasan melakukan pemeriksaan diagnostik; 3) Mengalami gejala COVID-19; 4) Mengalami gejala efek samping obat; 5) Tindakan yang dilakukan setelah terkonfirmasi COVID-19; dan 6) Mencari informasi tentang COVID-19. Saat terkonfirmasi COVID-19 menurut sebagian besar partisipan adalah pengalaman yang tidak terlalu luar bisa, namun mereka tetap mengalami kecemasan meskipun sudah mempersiapkan fisik dan mental Penyakit COVID-19 dialami termasuk dalam derajat ringan, sehingga kesempatan untuk sembuh sangat besar. Pengalaman perawat saat terkonfirmasi COVID-19 menurut sebagian besar partisipan adalah pengalaman yang tidak terlalu luar bisa, namun saat terkonfirmasi COVID-19 mereka tetap mengalami kecemasan meskipun mereka menyatakan sebelum itu terjadi mereka sudah mempersiapkan fisik dan mental apabila suatu saat mereka terkonfirmasi COVID-19.

Nurses' Experiences Confirmed Positive Covid-19: Qualitative Study

“…Kolega, sejawat nakes, termasuk juga keluarga menjadi ketakutan untuk kontak dengannya. Hal itu menyebabkan orang yang terkonfirmasi berusaha menyembunyikan penyakitnya [14]. Hal tersebut didukung juga oleh konsep tentang penerimaan diri, bahwa tahapan pertama dari 5 fase penerimaan diri adalah penghindaran (aversion), yaitu secara naluri seseorang yang mengadapi perasaan tidak menyenangkan akan bereaksi dengan menghindar.…”

“…Sehingga daya tahan tubuh pasien baik dan sudah imunitas telah terbentuk. Hal ini didukung juga oleh penelitian systematic review yang meyatakan bahwa anak-anak dan orang muda pada umumnya timbul gejala demam dan batuk serta tidak mimbulkan gejala yang berat [14,25]. Suatu studi kohort pada pasien multimorbid di London menyimpulkan bahwa setelah vaksinasi pertama 1 nyawa terselamatkan setiap 4 hingga 5 vaksinasi, studi tersebut menunjukkan manfaat kelangsungan hidup pada pasien covid-19 segera setelah di vaksinasi [26].…”

“…Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh iswanti, dkk (2021) bahwa Saat dinyatakan terkonfirmasi COVID-19 pasien menggambarkan bahwa dirinya sekarang sedang sakit meskipun gejala yang dialami ringan atau bahkan tidak ada. Perasaan tersebut turut mendorong mereka mencari pengobatan dan melakukan tindakan untuk mencegah penularan kepada anggota keluarganya yang lain [14]. diberikan obat antipiretik ibuprofen secara oral, 5-10 mg/kgBB setiap kali pemberian; acetaminophen secara oral, 10-15 mg/kgBB setiap kali pemberian [14].…”

“…Perasaan tersebut turut mendorong mereka mencari pengobatan dan melakukan tindakan untuk mencegah penularan kepada anggota keluarganya yang lain [14]. diberikan obat antipiretik ibuprofen secara oral, 5-10 mg/kgBB setiap kali pemberian; acetaminophen secara oral, 10-15 mg/kgBB setiap kali pemberian [14].…”

Pandemi Covid 19 : Pengalaman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (Ppi) Dengan Kesiapan Mental Bagi Tenaga Kesehatan

“…Setiap orang selalu menggunakan koping, baik yang bersifat positif maupun negatif untuk dapat beradaptasi. Dalam hal ini Tenaga Kesehatan yang masih bekerja tersebut dikatakan memiliki koping yang adaptif karena mampu menjalankan fungsi dan perannya kembali sebagai seorang perawat [16].…”