Metode pengelasan saat ini digunakan secara luas di dalam kehidupan manusia dari yang sederhana sampai yang rumit, dimana pengelasan menjadi salah satu sarana untuk mencapai fabrikasi yang optimal. Setiap proses pengelasan berhubungan dengan variasi kuat arus, pendinginan, dan jenis kawat yang berfungsi untuk mendapatkan nilai kekuatan bending yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kekuatan yang diperoleh dan mengetahui faktor yang paling berpengaruh dari hasil pengelasan dengan menggunakan perlakuan pendinginan, kawat las, dan juga arus listrik. Metode pengujian kekerasan material yang digunakan adalah pengujian kekerasan material dengan mesin Universal Testing Machine dengan metode brinel. Pada penelitian ini, arus yang digunakan adalah 90 A, 95 A, dan 100 A, media oli dengan SAE 20-40 W, dan kawat las yang menggunakan jenis RB E6013 dengan 3 jenis variasi diameter, yaitu 2,0 mm, 2,6 mm, dan 3,2 mm. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kawat las dengan diameter 2.6 mm dan arus pengelasan sebesar 100 A adalah yang paling baik dibandingkan dengan variasi yang lain, karena memiliki nilai uji bending yang paling tinggi.