Perilaku seks pranikah merupakan salah satu masalah remaja yang sedang menuju dewasa. Transisi sosial dan budaya yang mengakibatkan remaja rentan terpengaruh dampak negatif. Tujuan penelitian menganalisis determinan perilaku seks pranikah pada remaja pria (15-24 tahun) di Indonesia tahun 2017. Penelitian ini menggunakan sebagian data SDKI tahun 2017 dengan desain Cross Sectional. Populasi penelitian yang digunakan adalah remaja pria (15-24 tahun) di Indonesia. Jumlah sampel sebanyak 12.453 remaja pria. Analisis bivariate menggunakan Chi-Square dan analisis multivariate menggunakan regresi logistik berganda model prediksi. Perilaku seks pranikah pada remaja pria sebanyak 7,7%. Faktor yang berhubungan dengan perilaku seks pranikah pada remaja pria yaitu umur (POR=4,30;95% CI=3,63-5,10), pendidikan (POR=1,42;95% CI=1,19-1,69), status pekerjaan (POR=2,28; 95% CI: 1,93-2,70), status ekonomi keluarga (POR=1,32;95% CI: 1,09-1,59), pendidikan orang tua (POR=1,35; 95% CI: 1,02-1,77), pengetahuan kesehatan reproduksi (POR=1,47; 95% CI: 1,09-1,97), pengetahuan alat kontrasepsi (POR=0,42;95% CI: 0,34-0,51), sikap (POR=22,01;95% CI: 18,23-26,55), gaya berpacaran (POR= 59,27;95% CI: 35,95-98,26), dan pengaruh teman sebaya (POR=11,96;95% CI: 9,93-14,41). Faktor yang dominan tehadap perilaku seks pranikah remaja pria adalah gaya berpacaran (POR=20,51;95% CI: 12,13-34,69) artinya remaja pria dengan gaya berpacaran berisiko memiliki risiko 20 kali untuk berperilaku seks pranikah. Untuk itu perlu adanya peningkatan edukasi pada remaja mengenai dampak gaya berpacaran yang berisiko serta pergaulan yang salah.Kata Kunci: Perilaku Seks Pranikah, Remaja Pria, SDKI