Abstrak El Niño 2015 merupakan salah satu El Niño terkuat. Cekaman kekeringan yang disebabkan oleh El Niño 2015 akan mempengaruhi performa tanaman kelapa sawit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola curah hujan serta performa kelapa sawit selama El Niño 2015 khususnya di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data curah hujan Januari-Desember 2015, data Southern Oscillation Index (SOI) bulanan, dan performa tanaman kelapa sawit. Analisis pola curah hujan dilakukan dengan analisis korelasi Pearson (r) antara SOI dan curah hujan, sedangkan performa tanaman diamati berdasarkan kondisi morfologis tanaman. Hasil kajian menunjukkan bahwa wilayah Sumatera Bagian Selatan serta sebagian besar Kalimantan mengalami deret hari kering, bulan kering dan defisit air yang lebih tinggi berturut-turut yaitu 37-133 hari, 3-5 bulan, dan 349-524 mm. Hasil analisis pola curah hujan menunjukkan bahwa Jambi, secara signifikan dipengaruhi oleh kejadian El Niño 2015, dengan r ≥ +0,60. Tanaman kelapa sawit yang berada di Sumatera bagian selatan serta sebagian besar Kalimantan mengalami cekaman kekeringan ditandai munculnya lebih dari dua daun tombak, banyak muncul bunga jantan, malformasi tandan, pelepah sengkleh, dan pelepah lingkar terbawah mengering.
Kata kunci : kelapa sawit, El Niño, kekeringanAbstract El Niño 2015 is one of the strongest El Niño. Drought stress due to El Niño could affect oil palm performances. This study was conducted to determine rainfall pattern and oil palm performance in Sumatra and Borneo Island during El Niño 2015. Data employed in this study is monthly rainfall data, Southern Oscillation Index (SOI) January-December 2015, and oil palm performances. Pearson correlation between SOI and rainfall data was used to analyze rainfall pattern, while oil palm performances were observed based on morphological conditions. Result shows that southern part of Sumatra and mostly part of Borneo suffer from more dry spell, dry month, and water deficit such as 37-133 days, 3-5 months, and 349-524 mm respectively. Analysis of rainfall pattern shows that Jambi, South Sumatra, Lampung, Central, South, and East Borneo are significantly (r ≥ +0,60) affected by El Niño 2015. Oil palms in southern part of Sumatra and mostly part of Borneo are suffer from drought stress marked by the emergence of more than two spear fronds, appearing of many male flowers, malformations on bunches, fronds tend to hanging down, and lower fronds tend to dry.