2019
DOI: 10.52020/jkwgi.v2i2.856
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Fisioterapi Dada Terhadap Pengeluaran Sputum Pada Anak Dengan Penyakit Gangguan Pernafasaan Di Poli Anak RSUD Kota Depok

Abstract: Fisioterapi dada merupakan kumpulan teknik atau tindakan pengeluaran sputum yang digunakan baik secara mandiri maupun kombinasi agar tidak terjadi penumpukan sputum yang mengakibatkan tersumbatnya jalan napas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fisioterapi dada terhadap pengeluaran sputum pada anak di RSUD Kota Depok. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2015 yang bertempat di RSUD Kota Depok. Jenis penelitian ini menggunakan quasi experimental design dengan pendekatan one group pretest post… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Jumlah kasus terkait bersihan jalan nafas di kota Karanganyar meliputi kasus sputum. (Siregar & Aryayuni, 2019). Tujuan dari fisioterapi dada adalah untuk memperbaiki ventilasi dan meningkatkan efisiensi otot pernapasan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Jumlah kasus terkait bersihan jalan nafas di kota Karanganyar meliputi kasus sputum. (Siregar & Aryayuni, 2019). Tujuan dari fisioterapi dada adalah untuk memperbaiki ventilasi dan meningkatkan efisiensi otot pernapasan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Fisioterapi dada merupakan penatalaksanaan untuk mengeluarkan dahak yang menggunakan teknik postural drainase, vibrasi dan perkusi. Manfaat dari fisioterapi dada adalah untuk mempermudah pengeluaran sekret atau sputum (Siregar & Aryayuni, 2019). Hal ini didukung dengan penelitian (Melati et al, 2018), bahwa fisioterapi dada sangat efektif untukmengeluarkan sputum dan dapat menurunkan respiratori rate dan dapat memperbaiki ventilasi pada dan fungsi paru.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Pada studi yang dilakukan oleh Chella Aryayuni et al menggunakan quasi experimental design dengan pendekatan one group pretest posttest dengan melibatkan 11 anak berusia 6-12 tahun yang mengalami gangguan pernapasan (pneumonia, TB, ISPA, dan asma) (Siregar and Aryayuni, 2019). Penelitian ini membuktikan 11 anak yang telah diberikan CPT (postural drainage, huffing, coughing, clapping dan vibration) dapat mengeluarkan sputum untuk melancarkan jalan nafas.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Kelenjar-kelenjar sub mukosa tersebut di persarafi oleh serabut saraf parasimpatis (cholinergic) dan secara normal memproduksi mukus sekitar 100 ml per hari. Mukus tersusun dari air (95%) dan sisanya 5% terdiri dari glikoprotein, karbohidrat, lemak, DNA, kumpulan sel-sel jaringan yang sudah mati dan partikel asing (Aryayuni et al, 2015) Sputum (dahak) adalah bahan yag dikeluaran dari paru dan trakea melalui mulut biasanya juga disebut dengan ecpectoratorian. Sputum adalah dahak lendir kental, dan lengket yang disekresikan di saluran pernapasan, biasanya sebagai akibat dari peradangan, iritasi atau infeksi pada saluran udara, dan dibuang melalui mulut (Aryayuni et al, 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified